Kasus Asusila
Guru Perlu Jalani Psikotes
Guru Perlu Jalani Psikotes, News Analysis oleh Bintang Al Huda , Pendamping Anak Yayasan Setara
Penulis: rival al manaf | Editor: iswidodo
News Analysis oleh Bintang Al Huda , Pendamping Anak Yayasan Setara
TRIBUNJATENG.COM - Kasus kekerasan terhadap anak merupakan fenomena gunung es. Artinya, bisa jadi sebenarnya korban lebih banyak bukan hanya sejumlah 21 anak saja. Karena kan tindakan itu diduga dilakukan sejak lama.
Pertama korban harus mendapatkan pendampingan karena pasti mengalami trauma. Kedua, sebagai pencegahan perlu dilakukan psikotes terhadap para guru di setiap sekolah.
Sepengetahuan saya seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) hanya tes tertulis saja. Apalagi seleksi guru honorer. Saat mereka ditempatkan di satuan pendidikan juga tidak menjalani psikotes.
Program psikotes terhadap guru pernah saya lihat di SMA Semesta Semarang dimana mereka selalu menggelar psikotes untuk para guru baru. Bahkan mereka mengajak psikolog untuk melakukan pengawasan di sekolah tersebut. Hal ini penting karena semua orang, bukan hanya guru bisa saja menjadi pelaku kekerasan terhadap anak.
Koordinasi dengan psikolog atau psikiater diharapkan bisa meminimalisir agar tenaga pendidik tidak melenceng dari tugas utamanya. Apalagi stigma guru di masyarakat dipandang sebagai panutan, jadi banyak yang tidak percaya jika ada guru tega melakukan kekerasan terhadap anak.
Orangtua juga harus proaktif. Saat anak bercerita tentang apa yang dialaminya di sekolah, ortu harus tanggap dan jangan hanya dianggap angin lalu. (tribunjateng/val)
