Kasus Asusila
Siswi-siswi SD Ini Jadi Sasaran Oknum Guru Cabul, Orangtua Berharap Pelaku Dihukum Berat
Siswi-siswi SD Ini Jadi Sasaran Oknum Guru Cabul, Orangtua Berharap Pelaku Dihukum Berat
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karangjambu 2, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal Jateng tiba-tiba gempar. Kegemparan itu pecah saat Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait datang ke sekolah tersebut yang kemudian bertemu dengan sejumlah siswi di SD itu.
Bikin panas telinga memang. Sebanyak 21 siswi SD itu telah mengaku kepada orangtua mereka yang kemudian lapor ke Komnas PA. Anak-anak yang polos itu telah mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru bahasa Inggris di sekolah tersebut.
Kepada Arist Merdeka Sirait, anak-anak itu pun menuturkan pengakuannya, bagaimana pengalaman mereka diperlakukan oleh sang guru bahasa Inggris itu. Para orangtua yang mendengar cerita itu hanya bisa berucap istigfar berkali-kali. Guru Bahasa Inggris berinisial EA diduga telah melakukan hal tak senonoh terhadap siswi-siswinya pada saat jam pelajaran.
AL (9), siswi kelas 3 mengungkapkan, saat pelajaran, dia kerap didekati guru mata pelajaran Bahasa Inggris itu. "Rambut saya dielus. Terus mengelus di sini (menunjuk paha). Tangannya masuk ke rok," ucapnya kepada Arist yang datang ke sekolah tersebut, Rabu (19/10). Korban lain, KS (10) juga mengaku pernah dipangku saat pelajaran. Kemudian, lama-lama, tangan guru tersebut masuk ke dalam roknya. Selanjutnya guru tersebut melakukan aksi cabulnya ke kemaluan korban. "Astaghfirullohaladzim," ucap sejumlah orangtua berulang kali yang mendengar pengakuan korban.
Sekjen Komnas PA, Danang Sasongko mengatakan dari penelusuran, kejadian dilakukan di kursi paling belakang ruang kelas tersebut. "Semuanya dilakukan di bangku belakang," ucapnya.
Para korban kerap mengalami pelecehan di bagian dada, paha, dan alat vital oleh oknum guru. "September kemarin anak saya cerita sering dipegang-pegang saat pelajaran Bahasa Inggris. Setiap pelajaran, pasti dipegang. Jadi dia takut kalau ada pelajaran Bahasa Inggris," kata orangtua korban, M (38).
Arist Merdeka Sirait mengaku mendapatkan laporan dugaan pelecehan seksual dari Komite Sekolah. "Jadi kami mengecek langsung ke sekolah serta menemui anak-anak yang jadi korban," kata Arist. "Dari 21 siswi tersebut, ada yang kelas 6, 5, 4, 3 dan 1. Ternyata ulah tersangka sudah dilakukan sejak satu tahun lalu," ucapnya. (tribunjateng/mam)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/siswi-siswi-sd-ini-jadi-sasaran-oknum-guru-cabul-orangtua-berharap-pelaku-dihukum-berat_20161020_080941.jpg)