Ototrend
Cara Praktis Rawat Interior Mobil dengan Fogging untuk Hilangkan Bau
Cara Praktis Rawat Interior Mobil dengan Fogging untuk Hilangkan Bau rokok, bekas makanan, debu dan lain-lain.
Penulis: hermawan Endra | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Bau tidak sedap saat berada di dalam mobil pernah jadi problem Irine Enggawati (42). Hal itu, menurutnya, kursi Honda Freed tahun 2014 miliknya belum dilapisi cover jok sehingga menimbulkan aroma kurang sedap seperti debu.
"Keluhan awalnya karena jok masih original, jadi saat masuk ke mobil seperti bau debu," kata wanita warga Jl Dr Wahidin, Kota Semarang itu, Selasa (1/11).
Belum lagi, tumpahan makanan dari buah hati serta sering membawa belanjaan dari pasar membuat bau busuk makin tak karuan. Meski rutin membersihkan jok menggunakan vacum cleaner, namun aroma kurang sedap itu tidak kunjung hilang. Hingga akhirnya ia mendapatkan informasi dari temannya terkait fogging anti bakteria sistem yang mampu menghilangkan bau tak sedap di dalam mobil.
"Akhirnya seminggu lalu saya coba dan hasilnya setelah difogging, Air Conditioner (AC) mobil terasa lebih dingin, udara di kabin juga lebih fresh, dan bau-bauan yang selama ini jadi masalah bisa hilang," ujarnya.
Irine melakukan perawatan tersebut di bengkel langganannya daerah Jl Dr Cipto Semarang dengan biaya Rp 250 ribu. Ia pun senang karena proses pengerjaan tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 30 menit sehingga kendaraan tak perlu menginap.
Menurutnya, tidak ada perlakuan khusus yang diminta dari teknisi bengkel setelah dilakukan fogging. Hanya saja, ia disarankan untuk melakukan hal tersebut rutin setiap enam bulan sekali agar menjaga udara tetap segar.
Hal yang sama juga dikatakan Indra Wijaya (26). Karena sering merokok di dalam mobil, membuat aroma kendaraan menjadi tidak nyaman. Ia menilai kondisi tersebut disebabkan karena asap rokoknya menempel pada interior mobil sehingga membuat aroma sulit hilang.

Cara Praktis Rawat Interior Mobil dengan Fogging untuk Hilangkan Bau
"Nggak enaknya kalau sedang ada penumpang. Mereka yang nggak suka asap rokok jadi pusing, karena aroma rokok yang menempel di interior mobil," katanya.
Namun setelah setelah melakukan fogging anti bakteria sistem, bau bekas rokok di dalam mobil kini hilang. Selain itu, sirkulasi udara AC juga lebih segar. Meski awalnya sempat khawatir karena baru mengetahui jenis perawatan tersebut, namun setelah mendapatkan penjelasan dari bengkel langgananannya ia percaya dan mencobanya menerapkan di Honda Jazz 2005 miliknya.
Indra menilai alat ini cukup praktis, sebab ia tidak perlu repot-repot mengeluarkan isi dari dalam mobilnya sebelum dilakukan fogging. Selain itu, proses pengerjaannya pun relatif cepat, hanya butuh waktu kurang lebih setengah jam.
Sementara itu, Teknisi Bengkel Garudajaya Semarang, Antoni Nova mengatakan, proses pengerjaan alat Nano Mist Anti Bacteria System atau biasa disebut fogging relatif mudah. Awalnya alat tersebut diletakkan pada bagian lantai mobil, kemudian disetrum listrik hingga warna merah berubah jadi hijau, tanda asap siap dikeluarkan.
Kemudian mesin kendaraan serta AC dihidupkan dan mobil ditutup dalam kondisi rapat. Selanjutnya dari remote proses penyemburan asap dilakukan. "Tersedia empat tombol, 1,2 ,3, dan 4. Artinya 1 berarti 10 detik, 2 yaitu 20 detik sedangkan empat berarti pengasapan berlangsung selama 40 detik. Setelah itu, biarkan sirkulasi udara berjalan sampai asap benar-benar hilang," ujarnya.
Untuk mobil jenis city car, penyempotan asap cukup dilakukan selama sepuluh detik. Sedangkan, untuk ukuran kendaraan lebih besar bisa sampai 30 atau 40 detik. Setelah asap hilang artinya proses fogging sudah selesai dan mobil siap digunakan.
Menurut Untung Hartono, Owner Garudajaya dr Cipto 252A Semarang, Fogging anti bakteria sistem berfungsi untuk menghilangkan bau tidak sedap di dalam mobil. Selain itu, alat ini juga dapat membersihkan kuman yang menempel pada interior kendaraan.
Sebab biasanya, seringkali aktivitas yang dilakukan di dalam mobil meninggalkan bau tidak sedap. Seperti misalnya merokok, membawa barang aroma menyengat semacam durian, atau noda makanan lain yang menempel di sekujur interior dan jika dibiarkan membuat bau permanen.
Biasanya pemilik kendaraan hanya melakukan salon interior mobil dengan memakai sabun maupun bahan kimia lain. Namun, hal itu tidak banyak membantu menuntaskan kondisi bau tidak sedap yang menempel. Dengan melakukan fogging maka kuman dibersihakan dengan gas infektan yang dikeluarkan meresap sehingga sirkulasi udara dari pendingan AC lebih terasa segar.
Sistem kerja alat ini adalah menyemburkan asap berupa cairan anti bakteri melalui sirkulasi AC. Gas udara berwarna putih tersebut memutar memanfaatkan blower AC dalam kondisi mobil tertutup rapat. Waktu pengerjaaan sampai akhirnya asap itu hilang sekitar sekitar 15-25 menit. Sebaiknya konsumen melakukan hal ini secara rutin dengan periode enam bulan sekali.
Proses penyemburan asap dilakukan 10 sampai 40 detik tergantung ukuran mobil. Untuk jenis city car biasanya hanya perlu sepuluh detik. Kemudian, ditunggu sampai akhirnya asap hilang pertanda bahwa proses fogging sudah selesai. Perlu diingat bahwa cairan anti bakteri ini tidak boleh dicampur air karena tentu akan menghilangkan fungsi sebenarnya dari fogging. Selain itu juga bisa membuat alat menjadi rusak.
Selain menghilangkan bau tidak sedap. Sistem kerja alat ini yang memanfaatkan blower ac juga bisa untuk membersihkan evapulator AC. Sehingga udara yang dihasilkan menjadi lebih segar. Semburan asap tersebut menempel di seluruh bagian interior mobil. Namun meski begitu, tidak memunculkan noda dan aman jika dihirup. (tribunjateng/wan).