Mahasiswa Undip Asal Aceh Bersyukur Keluarganya Tak Jadi Korban Gempa
Hal tersebut diungkapkannya ketika ditemui Tribun Jateng di Asrama yang terletak di Gang Iwenisari, Jalan Banjarsari, Tembalang, Semarang.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: galih pujo asmoro
Laporan Reporter Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fahmi (21), Ketua Asrama Meurah Intan, sebuah asrama mahasiswa Aceh di Semarang bersyukur keluarganya tidak jadi korban gempa Aceh yang terjadi Rabu (7/12/2016) pagi.
Hal tersebut diungkapkannya ketika ditemui Tribun Jateng di Asrama yang terletak di Gang Iwenisari, Jalan Banjarsari, Tembalang, Semarang.
“Total ada dua mahasiswa yang berasal dari Pidie, Aceh termasuk saya. Alhamdulillah keluarga kami di Pidie tidak menjadi korban gempa Pidie Jaya,” ungkap Fahmi
Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) jurusan perikanan tersebut menuturkan, pertama kali mendapat informasi tentang gempa di kampung halamannya tersebut dari grup chat teman-teman aceh serta melalui televisi.
“Pertama kali saya mendapat informasi dari grup chat teman-teman pukul 06.15, ada yang membagi informasi tentang gempa di Pidie. Lantas saya menonton televisi, ternyata benar. Saya langsung menelpon orangtua saya, syukur alhamdulillah keluarga baik-baik saja,” ujar anak bungsu dari lima bersaudara ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan sudah berkoordinasi untuk membuat kegiatan penggalangan dana dan doa bersama.
“Saya sudah berkoordinasi dengan ketua Ikatan Pelajar Aceh-Semarang (IPAS) untuk melakukan kegiatan setelah ini. Kemungkinan besar akan ada kegiatan penggalangan dana untuk korban gempa Pidie serta doa bersama,” ujarnya.
Senada dengan Fahmi, Alfian Mahfudz, ketua IPAS mengatakan, akan ada beberapa kegiatan untuk membantu korban gempa Pidie.
“Kami akan bermusyawarah dahulu, kemungkinan malam ini sebelum melakukan kegiatan doa bersama dan penggalangan dana. Biasanya setiap Aceh terkena musibah, kami melakukan kegiatan tersebut, semoga kali ini juga bisa,” ujar Alfian.
Mahasiswa Ekonomi Manajemen Undip tersebut berharap, peran semua pihak untuk bisa menyisihkan uang dan membantu saudara-saudara di Pidie, Aceh.
“Harapannya semua elemen dapat terlibat, semoga terkumpul uang yang cukup paling tidak untuk meringankan beban saudara kita yang menjadi korban di Pidie Aceh,” harapnya.
Gempa Pidie Aceh terjadi pagi hari sekitar pukul 0.:00.
Adapun kekuatan gempa Pidie tercatat mencapai 6,5 Skala Richter. (*)