Ragam Durian
Saat Aroma Kopi dan Durian Menyatu, Suasana Sore Anda pun Akan Lebih Berwarna
Aroma keduanya tak ada yang hilang, dan tak ada yang dominan dari segi rasa, pencampurannya begitu merata
TRIBUNJATENG.COM - Tak hanya diolah sebagai panganan, selain jus durian dan aneka sop durian, di Kedai Durian Askiku, Lamper Tengah, Semarang, anda bisa temukan kopi durian.
Wanginya aroma kopi bercampur lezatnya durian begitu menggoda dari dalam cangkir hangat di sore hari. Menunggu matahari terbenam, sambil menyeruput secangkir kopi kental nan lembut itu sangat memanjakan lidah, terutama bagi si pecinta durian.

Secangkir kopi durian hangat.
Adil sang pemilik kedai megaku, menu kopi duriannya terinspirasi dari kebiasaan orang di Medan yang setiap pagi menikmati kopi dengan daging durian utuh yang masih menempel di bijinya.
“Kalau di Medan tu pagi dan sore orang biasa ngopi, temennya bukan biskuit atau kue, tapi durian. Mangkanya saya coba mix kan langsung,” ujar Adil pada Tribun Jateng saat dikunjungi di kedainya, Minggu (4/12/2016).
Untuk membuatnya, daging durian utuh yang sudah terlepas dari bijinya di blender bersama kopi yang sudah di seduh. Namun, waktunya tak terlalu lama agar serat duriannya sendiri tidak hancur.
“Sebenarnya bisa di blender atau di shake pake botol shaker, tapi kalau di blender itu pencampurannya lebih sempurna, hasilnya lebih kental merata, tapi jangan lama-lama,” ujar Adil.
Aroma durian langsung menyengat seketika campuran kopi durian tersebut dituangkan.

Proses pembuatan kopi duren yang menggunakan blender, untuk menyatukan daging durian dengan kopi
Untuk kopinya, ia menggunakan kopi yang umum digunakan masyarakat, karena jika kopi disamakan dengan yang di Medan akan berbeda-beda selera dan harganya.
Saat diseruput, terasa teksturya kental dengan serat-serat durian yang lembut. Kopi yang diseduh panas pun menjadi hangat karena percampuran duriannya. Warnanya menjadi coklat dengan guratan-uratan kuning khas daging durian.
Aroma keduanya tak ada yang hilang, dan tak ada yang dominan dari segi rasa, pencampurannya begitu merata. Asamnya kopi robusta pun tak lagi tajam, berkurang digantikan rasa durian yang lembut.
Ternyata kopi duren tersebut hanya menggunakan gula sedikit, kurang dari takaran biasa membuat kopi. Menurut Adil, ini dikarenakan karekter Durian Medan yang dipakainya sudah manis dan legit, sehingga kadar gula dikurangi.
Kopi ini siap menyemangati Anda di pagi hari, dan membuat nyaman di sore hari, cobalah datang ke Kedai Sop Durian Askiku 2, di Jalan Lamper Tengah Raya no. 671 A. Secangkir kopi durian dapat dibel seharga Rp 8 ribu. (irzal adikurnia/magang tribunjateng)