Icip icip Kuliner
Meski Sederhana, Mie Kopyok Pak Dhuwur Jadi Kuliner Favorit Di Kota Semarang, Ini Rahasianya
Kuahnya hanya dari kaldu rempah-rempah, sama sekali tidak pakai kaldu daging. Jadi ini murni nabat
TRIBUNJATENG.COM - Kuliner yang satu ini sudah identik dengan Semarang. Selain lumpia dan tahu gimbal, olahan berbahan dasar mi ini juga sudah disajikan sejak puluhan tahun lalu. Namanya mi kopyok. Salah satu mi kopyok yang sudah menjadi ikon kuliner Semarang adalah Mie Kopyok Pak Dhuwur.
Mi kopyok sepintas mirip dengan mi kocok khas Bandung. Perbedaanya terletak di isiannya. Jika mi kocok Bandung menggunakan tambahan kikil, mi kopyok tidak menggunakan unsur daging sama sekali.
Mi kopyok berisikan mi, potongan lontong, irisan tahu pong, tauge, irisan daun seledri, taburan bawang goreng dan kerupuk gendar atau karak yang sudah remah. Kemudian disiram dengan kuah kaldu rempah.

Sepiring mi kopyok
“Kuahnya hanya dari kaldu rempah-rempah, sama sekali tidak pakai kaldu daging. Jadi ini murni nabati, ciri khasnya mi kopyok memang tampilan yang sederhana tanpa daging,” ujar Ali, anak pertama dari pemilik warung Mie Kopyok Pak Dhuwur.
Ali menuturkan, nama mi kopyok sudah ada sejak sebelum ayahnya berjualan. Dinamakan kopyok karena dalam prosesnya mi dimasak dengan cara dikopyok-kopyok atau dicelupkan secara berulang ke air yang mendidih.
Saat dikopyok, mi sudah dalam keadaan matang. Sebelum dikopyok mi akan terasa kenyal, oleh karena itu tujuan dikopyok adalah untuk membuat mi menjadi lebih lembek. Karena disajikan dengan lontong, mi kopyok juga dikenal dengan sebutan mi lontong.
Mi yang ia gunakan adalah mi produksi sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dari Mie Kopyok Pak Dhuwur yang sudah bertahan puluhan tahun. Selain itu dari isian seperti tahu dan kerupuk gendar, dirinya juga mempunyai penyedianya sendiri. Kerupuk gendar dibuat oleh salah satu karyawannya dan tahu dibeli khusus dari salah seorang pengrajin tahu.
Kuah kaldu rempah pada mi kopyok membuat mi ini terasa gurih di lidah begitu disantap, dengan tambahan kecap dan sambal membuat mi kopyok menjadi lebih terasa mantap.
Ali menambahkan, ayahnya yang bernama Harso Dinomo, mulai berjualan mi kopyok secara keliling sejak tahun 1970. Di tahun 1980an, ayahnya kemudian memutuskan berjualan menetap di Jalan Tanjung.
Untuk membedakan dengan pedagang mi kopyok lain, para pelanggan menamai mi kopyok buatan ayahnya dengan nama Mie kopyok Pak Dhuwur, yang berarti tinggi. Nama itu akhirnya terus dipertahankan sampai saat ini. Dalam sehari ia bisa menghabiskan sampai 25 kilogram mi, jika akhir pekan jumlahnya meningkat sampai 40 kg mi.
Nama Mie Kopyok Pak Dhuwur sendiri sudah sangat terkenal di Semarang. Tidak mengherankan bila tokoh-tokoh terkenal kerap datang menjajal kelezatan mi kopyok ini.
Diungkapkan oleh Ali, salah satu tokoh yang kerap memesan Mie Kopyok Pak Dhuwur adalah mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang merupakan tokoh asal Semarang. Selain itu mulai dari Gubernur hingga Wali Kota Semarang juga seringkali memboyong Mie Kopyok Pak Dhuwur dalam suatu acara atau syukuran.

Pengunjung di warung mie kopyok pak dhuwur
Hingga saat ini, Warung Mie Kopyok Pak Dhuwur sudah memiliki dua cabang lain di Kota Semarang. Selain yang merupakan warung pertama di Jalan Tanjung, terdapat juga di Jalan Kyai Saleh dan Banyumanik.
Tidak hanya Semarang, Mie Kopyok Pak Dhuwur juga sudah merambah Ibu Kota. Di Jakarta, Mie Kopyok Pak Dhuwur memiliki dua cabang yakni di depan kantor Wali Kota Jakarta Timur dan di Kawasan Pulau Gebang. Semua cabang dikelola oleh keluarga Pak Dhuwur sendiri.
“Sudah jadi bisnis keluarga. Yang di Jakarta dikelola oleh adik saya. Yang di Semarang ada yang dikelola oleh adik bapak. Semua bahan dipasok dari sini, termasuk yang di Jakarta. Itu dilakukan biar kekhasan Mie Kopyok Pak Dhuwur tetap terjaga,” jelas Ali.
Warung Mie Kopyok Pak Dhuwur buka mulai pukul 08.00 – 16.00. Lokasinya berada di Jalan Tanjung, tepatnya berada di belakang Gedung PLN Jalan Pemuda. Satu porsi mi kopyok dibanderol Rp 12.000. Tersedia juga porsi jumbo yang dijual seharga Rp 15.000. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)
5 Tempat Nongkrong Asik di Tembalang, dari yang Bersuasana Pedesaan Hingga Modern Banget |
![]() |
---|
Rekomendasi 5 Tempat Makan Di Sekitar Tembalang Semarang, Yummy dan Harga Mahasiswa |
![]() |
---|
Menikmati Nasi Goreng Galau Ditemani Musik Melow, Setelahnya Anda Bisa Tersenyum Puas |
![]() |
---|
Menikmati Cinta Dalam Sepotong Roti sambil Nonton Film, Silakan Ke Clapper Movie Cafe Semarang |
![]() |
---|
Rice and Shine, di Kedai Ini Pengunjung Bisa Berkreasi pada Menu yang Dipesan, Sesuai Selera |
![]() |
---|