Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cegah Pungli, Pemkot Semarang Luncurkan Kartu Virtual Account Untuk Pembayaran Rusunawa Non-tunai

Hendi, sapaan wali kota, mengapresiasi BNI yang telah menyediakan sistem pembayaran sewa rusun melalui kartu virtual account BNI.

Penulis: galih permadi | Editor: a prianggoro
Tribun Jateng/Istimewa
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di dampingi Kepala DTKP melihat langsung cara mengaplikasikan Virtual Account di Agen BNI 46 Rusun Karangroto, Kecamatan Genuk. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Pemkot Semarang membuat terobosan baru dengan meluncurkan Kartu Virtual Account untuk penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Adanya kartu virtual itu, penghuni tidak perlu bayar tunai sewa rusunawa ke pengelola.

Peluncuran secara simbolis dilakukan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Rusunawa Karangroto, Jalan Kudu Raya, Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Rabu (21/12).

Kartu virtual itu berlaku tidak hanya di Rusunawa Karangroto saja, melainkan untuk seluruh rusunawa di Kota Semarang, yakni Rusunawa Genuk, Kaligawe, Plamongan, Pekunden, dan Bandarharjo.

Hendi, sapaan wali kota, mengapresiasi BNI yang telah menyediakan sistem pembayaran sewa rusun melalui kartu virtual account BNI.

“Ini tentu saja menguntungkan bukan hanya bagi penyewa rusun, tetapi juga memberi manfaat positif bagi Pemkot Semarang. Dengan sistem pembayaran seperti ini, penyewa rusun akan memperoleh keuntungan berupa efisiensi waktu, biaya dan tenaga,” ujarnya, dalam siaran tertulis yang diterima Tribun Jateng.

Manfaat lain, kata Hendi, penyewa tidak perlu antre untuk membayar biaya sewa rusun, cukup melalui ATM, pembayaran di teller cabang BNI, agen BNI bahkan lewat internet.

"Praktis, fleksibel, dan ekonomis. Tambah lagi di akhir tahun ada undian berhadiah motor bagi pembayar cepat,” katanya.

Hendi menuturkan, implementasi pembayaran dengan kartu virtual account akan memudahkan dalam mengidentifikasi pembayaran dari penyewa rusun secara realtime, serta mempermudah rekonsiliasi hasil pembayaran sewa secara cepat dan akurat.

“Dan yang pasti cara ini akan menghindarkan praktek calo maupun pungli,” ujarnya.

Kota Semarang, kata Hendi, merupakan satu dari empat kota percontohan Smart City bersama dengan Kota Surabaya, Makassar, dan Bandung. Satu indikatornya adalah sebanyak 149 sistem serta aplikasi sudah dijalankan.

"Bahkan aplikasi itu telah diminta untuk dapat diduplikasi di kota/kabupaten lain di Indonesia. Konsep smart city yang sudah berjalan di Kota Semarang ini tidak akan optimal tanpa dukungan dan partisipasi semua komponen masyarakat," paparnya.

Hendi mengungkapkan, era ke depan sudah masuk tahapan digitalisasi, sistemisasi, dan mekanisasi, sehingga semua urusan bukan lagi dipermudah, tetapi sudah digantikan mesin yang berjalan secara otomatis.

“Saya rasa hal ini lmerupakan tahapan untuk menuju ke sana, meneguhkan status Semarang sebagai Smart City,” tandasnya.

Hendi berpesan kepada pihak Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) untuk melakukan sosialisasi agar penyewa rusun agar tidak memiliki kesulitan. "Dengan adanya sosialisasi atau pelatihan, penyewa rusunawa jadi tidak bingung saat akan melakukan pembayaran," tukasnya. (TRIBUNJATENG/CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved