Ingin Wisata ke Brown Canyon Semarang Tapi Bingung Mencapainya? Berikut Pilihan Rute Jalannya

TRIBUNJATENG.COM - Jika Anda ingin mengunjungi tempat wisata Brown Canyon memang sedikit membingungkan. Pilihan destinasi wisata ini tidak memiliki gerbang resmi, kawasan nya masih berdampingan dengan tambang pasir sehingga perlu mencermati rutenya.

Tambang pasir yang sangat luas akan membuat Anda bingung menentukan jalur masuk. Terlebih jalur yang ada biasa digunakan oleh eskavator atau alat berat, jadi banyak jalur yang tak bisa dilalui kendaraan biasa.

Oleh karena itu, berikut Tribun Jateng rangkum panduan rute jalan menuju destinasi wisata Brown Canyon beserta alternatifnya.

Pertama perhatikan dahulu kendaraan yang Anda gunakan, lebih baik menggunakan motor atau mobil dengan tipe SUV, ataupun 4x4 lebih baik. Namun jika Anda menggunakan city car atau mobil minibus, harus memperhatikan rute dan menghindari hujan.

Hujan deras akan membua genangan yang bisa menutup akses jalan anda di beberapa titik, tak semuanya. Namun tentu jalan yang Anda lalui akan lebih menantang.

Hati-hati, salah masuk Anda malah menuju proyek Botanical Garden

“Jalur masuk ke Brown Canyon yang bisa untuk segala kendaraan ada tiga, yaitu melewati Pucanggading, Tembalang, dan Mranggen (Demak),” ujar Mahfudz, salah satu warga Rowosari yang mengelola wisata ini, Rabu (28/12/2016).

Jalur 1, Rute Brown Canyon dari arah Solo, Yogya dan Semarang atas

Jika Anda berasal dari lota-kota tersebut, tempat yang harus Anda tuju pertama ialah kampus Undip Tembalang, bisa melewati Banyumanik, atau Jalan Raya Setiabudi masuk Tembalang.

Dari kampus Undip Tembalang, carilah Jalan Banjarsari Raya, dan arahkan kendaraan Anda menuju Sigar Bencah. Dri sana, Anda teruskan menuju perempatan Pasar Meteseh langsung ambil jalan lurus.

Masuklah ke perkampungan Rowosari, jalan masuk kampung tersebut ialah Jalan Rowosari Raya, ikuti arah jalan yang akan melewati  Jalan Al-Barokah- Jalan Al Iman II, hingga Anda menemukan masjid besar di sebelah kiri bernama Masjid Jami Al Aqsha.

Tepat di depannya Anda belok kanan ke Jalan Krajan Raya, dari sana Anda bisa masuk lewat Jalan Krajan Legok I di kiri, yang paling aman. Karena jalan tersebut sudah rapi menggunakan block.

Jalur 2, Rute Brown Canyon dari Semarang timur

Jika Anda berada di daerah Semarang Timur, seperti Jalan Dr. Cipto, Masjid Agung Jawa Tengah dan yang lainnya menuju Brown Canyon, bisa melewati Jalan Fatmawati menuju RSUD Kota Semarang (Ketileng).

Setelah sampai, arahkan kendaraan Anda kekiri, tepatnya arah perumahan Klipang, meuju Klipang Golf. Setelah sampai Klipang Golf, lanjutkan dengan melewati jembatan besi pertama hingga ketiga atau jembatan yang menyebrangi sungai terbesar dari ketiganya.

Dari sana Anda akan berjumpa dengan pertigaan, dan ambilah kea rah selatan atau belok kanan. Terakhir, Anda tinggal ikuti jalan yang mayoritas lurus tersebut, kurang lebih dua kilometer Anda akan melihat keindahan Brown Canyon Semarang.

Jalur 3, Rute Brown Canyon dari arah Batang, Kendal dan Simpang Lima

Rute Brown Canyon dari arah Batang, Kendal dan Simpang Lima Semarang atau dari arah barat sebenarnya akan bertemu jalur yang sama dengan melalui Tembalang. Pertemuan tersebut berada di Pasar Meteseh.

Sebelum sampai di Pasar Meteseh, Anda perlu menuju “Pasar Kambing”. Melewati pertigaan “Pasar Kambing”, Anda ambil arah ke Mrican, lalu Jalan Kedung Mundu hingga Sambiroto.

Setelah itu Anda akan bertemu pertigaan Intan Permai, ambil arah kiri ke Jalan Elang, kemudian sampai lah ke perempatan Pasar Meteseh. Dari sana Anda bisa melanjutkan dengan rute yang sama di poin pertama.

Jalur 4, Rute Brown Canyon dari arah Demak

Terakhir yaitu dari arah Demak, melewati Kecamatan Mranggen. Dari Mranggen Anda akan memasuki kebun BUah Naga yang sedang dibangun menjadi Brown Cancon, Agro Botanical Garden, Rabu (28/12/2016).

Jalur ini kurang umum digunakan, karena berada di perbatasan Demak. Selain itu jauh dari obyek wisata yang umum digunakan wisatawan berfoto, sedangkan jalurnya masih ramai digunakan oleh kendaraan proyek. (Irzal Adiakurnia/magang tribunjateng)