Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Icip icip Kuliner

Torakur Namanya. Oleh-Oleh Khas Bandungan Ini Berbahan Tomat Tapi Rasa Kurma, Manisnya Alami

Jika dilihat bentuk Torakur memang terlihat sangat mirip dengan kurma. Keduanya memiliki warna sama-sama coklat kehitaman

Editor: muslimah
Tribun Jateng/maulana ramadhan
Torakur 

TRIBUNJATENG.COM - Berlibur ke Bandungan tidak lengkap rasanya bila tidak membeli oleh-oleh khasnya.

Selain terkenal dengan tahu serasinya, Bandungan juga punya kudapan unik yang bisa dijadikan buah tangan. Namanya Torakur yang merupakan kependekan dari tomat rasa kurma.

Cemilan ini menjadi unik karena namanya merupakan perpaduan dua jenis buah.

Jika datang ke sentra oleh-oleh di Kabupaten Semarang, Torakur mudah ditemukan di antara etalase-etalase toko, berjejeran dengan oleh-oleh khas lainnya.

Torakur
Torakur

Torakur yang dijajakan merupakan produksi asli Bandungan, Kabupaten Semarang. Adalah Sri Ngestiwati yang pertama kali menemukan inovasi Torakur ini.

“Dinamakan Torakur karena memang terbuat dari buah tomat. Sedangkan kurmanya karena bentuknya yang seperti kurma. Bedanya dengan kurma ini tidak ada bijinya,” ujar Sri Ngestiwati ketika ditemu Tribun Jateng (9/1).

Jika dilihat bentuk Torakur memang terlihat sangat mirip dengan kurma. Keduanya memiliki warna sama-sama coklat kehitaman.

Rasanya juga tidaklah jauh berbeda dengan manis pekatnya. Dituturkan Ibu tiga orang anak tersebut, rasa manis yang didapat murni berasal dari gula alami.

Ia menegaskan dalam proses pembuatannya Torakur tidak menggunakan bahan pengawet dan pemanis buatan.

“Jadi buatnya tanpa bahan kurma atau perasa kurma sama sekali. Murni hanya tomat dan gula saja bahan bakunya,” jelas Sri Ngestiwati.

Sri Ngestiwati membuka usaha Torakurnya sejak tahun 2002 lalu. Tingginya produksi tomat kala itu membuat harga tomat sangat murah.

Ini membuat Sri Ngestiwati berpikir bagaimana caranya bisa mengatasi produksi tomat yang berlebih kala itu menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan.

 
Torakur
Torakur

Akhirnya setelah serangkaian percobaan, terciptalah tomat rasa kurma atau Torakur dengan merk dagang Torakur “Bu ngesti”.

Nama torakur sendiri sudah dipatenkan oleh warga Dusun Ampel Gading, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang tersebut.

Sejak diproduksi tahun 2002 lalu, diungkapkannya, torakur hingga kini sudah diakui oleh Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Semarang.

Tidak itu saja, di kediamannya yang juga jadi tempat pengolahannya Torakur kerap dijadikan tujuan studi banding. Mulai dari rombongan tani, PKK hingga sekolah baik dari dalam maupun luar kota.

Outlet torakur
Outlet torakur

Sejak tahun 2013 lalu, Sri Ngestiwati sudah memiliki outletnya sendiri. Jika sebelumnya torakur lebih banyak dijual di sentra oleh-oleh lain, sekarang Torakur juga dijual langsung di toko miliknya.

Sentra oleh-oleh miliknya beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro No 51 KM 1.7 Bandungan. Tidak hanya Torakur, di outlet miliknya juga terdapat jenis oleh-oleh lain yang juga ia produksi seperti nice tomato dan papaya candy.

“Itu juga bagian dari inovasi. Semua bahan bakunya tomat dan pepaya diambil dari Bandungan,” jelas Sri Ngestiwati.

Torakur dijual dalam dua kemasan berbeda yakni 225 gram dan 500 gram. Untuk ukuran kecil dijual seharga Rp 17.000 sedangkan ukuran yang lebih besar dijual Rp 35.000. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved