Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Astaga! Akun FB Diduga Ketua Mapala Unisi Tulis Ini Saat Pelaksanaan Diksar Maut, Netizen: Pembunuh!

Selain korban meninggal, hingga kini juga masih ada yang dirawat di Jogja International Hospital (JIH) yakni atas nama Abyan Razaki

Editor: muslimah
tribun jogja
Korban meninggal diksar Mapala Unisi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu

TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini dunia pendidikan dihebohkan dengan kasus yang terjadi dalam pelaksanaan pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam UII (Mapala Unisi).

Kegiatan tersebut berubah menjadi petaka ketika tiga orang peserta meninggal dunia dalam kondisi tubuh yang memprihatinkan.

Mereka adalah Muhammad Fadhli yang meninggal pada Jumat (20/12017) dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Syaits Asyam meninggal di RS Bethesda pada Sabtu (21/1/2017).

Serta korban ketiga yakni Ilham Nurfadmi Listia Adi yang meninggal di RS Bethesda pada Senin (23/12017) sekitar pukul sebelas malam.

Selain korban meninggal, hingga kini juga masih ada yang dirawat di Jogja International Hospital (JIH) yakni atas nama Abyan Razaki.

Dugaan terjadinya kekerasan pun menyeruak mengingat para korban yang mengalami luka-luka tak wajar di sekujur tubuhnya.

Kejadian ini pun kembali membuat dunia pendidikan berduka.

Akibatnya, panitia kegiatan tersebut pun menjadi bahan hujatan netizen.

Salah satu yang menerima hujatan dari netizen adalah akun Facebook bernama Alan Farabi Nasution.

Akun itu diduga merupakan akun Facebook milik ketua Mapala Unisi.

Statusnya sebagai ketua Mapala Unisi sempat ia tuliskan di akun Facebooknya, namun ia langsung menghapusnya ketika akun tersebut diserang dengan berbagai komentar mengerikan dari netizen.

Sementara jika dilihat dari halaman milik UII sendiri, memang benar jika ketua Mapala Unisi tersebut bernama Alan Farabi Nasution.

Namun tulisan tersebut menyebuitkan jika ia adalah ketua Mapala tahun 2011.

Halaman UII
Halaman UII

Akun itu pun langsung diserang dengan komentar netizen yang geram.

"Kok jahat sih mas? Ga mikir ato emang sudah ga bisa mikir? Nyawa kok di permainkan? Masya Allah. #Terkutuk #Laknat kalo sampai terbukti benar itu ulah kalian yg membuat anak2 itu menemui sang Khalik."

"Tanggung jawab wooii itu anak orang ampe meninggal gitu..biadab loe.."

"Segitu bahagianya bisa menyiksa?"

"Nggak punya nurani kah? Kasian orangtua kamu yang ngedidik, ngerawat, kasih makan sampe sekarang, gedenya anaknya malah pembunuh. Pembunuh. Pembunuh. Pembunuh. Pembunuh."

"Ciyeeee jd trkenal ya. Artis dadakan niyeeee. Ciyeeee pembunuh."

"Oh ini ketua Mapala nya? ini update status begini pas lg di TKP? waras gak sih? kebayang gimana bengisnya anak ini waktu adek2nya disiksa. 3 adekmu nunggu pertanggung jawabanmu mas! Inget2 gimana terakhir wajah mereka ketika kalian siksa."

Status yang dikomentari oleh netizen itu memang ditulis pada tanggal 19 Januari 2017.

Sementara pelaksaan diksar berujung maut tersebut adalah tanggal 13-20 Januari 2017.

Jadi kemungkinan status itu memang ditulis ketika pelaksanaan diksar yang akhirnya menewaskan tiga orang.

"Jewer jeweeerrr... tempeleng tempeleeenggg... fufufufufu," demikian bunyi kalimat yang dituliskan oleh Alan diikuti dengan emoticon tertawa.

Akun Facebook diduga milik ketua Mapala Unisi
Akun Facebook diduga milik ketua Mapala Unisi

(*)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved