Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hebohnya Poster 'Garudaku Kafir' di Gedung FISIP Undip Ditanggapi Beragam oleh Mahasiswa

Poster 'Garudaku Kafir' yang sempat ditempel di gedung FISIP Universitas Diponegoro (Undip) mendapat beragam tanggapan oleh mahasiswa

Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
Tribun Jateng/akbar hari murti
Kampus Fisip Undip, Kamis (18/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Poster 'Garudaku Kafir' yang sempat ditempel di gedung FISIP Universitas Diponegoro (Undip) mendapat beragam tanggapan oleh mahasiswa.

Khalimatus Sadiyah, mahasiswi semester akhir Jurusan Hubungan Internasional Undip menuturkan bahwa dirinya tidak setuju dengan kegiatan-kegiatan yang antipancasila.

"Saya marah sekali. Seakan-akan yang menempel itu tidak menghargai jasa-jasa pahlawan," jelasnya, Kamis (18/5).

Ia menuturkan, bahwa semestinya orang-orang Indonesia dapat menjunjung tinggi pancasila sebagai simbol negara.

"Padahal yang tertuang di pancasila itu sudah baik dan saya rasa sudah pas dengan nilai nilai budaya Indonesia," ungkapnya.

Ia pun berharap, kegiatan-kegiatan yang anti pancasila untuk tidak diselenggarakan di lingkungan kampus.

"Kalau bisa, tidak pernah terjadi agenda-agenda itu. Kampus seharusnya jadi tempat para cendekiawan untuk belajar," jelasnya.

Eer, seorang mahasiswa Undip menjelaskan, dirinya biasa-biasa saja menanggapi poster itu.

"Saya sebagai mahasiswa menanggapinya santai saja, tidak ada yang perlu ditakuti," ungkapnya.
Ia pun menyebut, apapun kegiatan yang diselenggarakan di kampus semestinya ditanggapi secara wajar.

"Karena kampus itu tempatnya orang belajar. Ya belajar apapun. Semestinya biasa saja," ungkapnya.

Dekan FH Undip, Benny Riyanto, kepada media mengaku prihatin dengan kemunculan poster bernada anti Pancasila tersebut di Kampus Undip.

Dengan adanya temuan poster tersebut, ia menuturkan hal itu mengindikasikan terdapat gerakan yang merongrong NKRI.

"Kami sebagai warga kampus memiliki tugas yang sangat berat. Kampus diberi kepercayaan masyarakat untuk menggodok dan melahirkan intelektual penerus bangsa," jelasnya.

Ia menuturkan, seorang intelektual itu harus memiliki integritas dan memiliki moralitas yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved