Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Saat Kecil Uskup Agung MGR Robertus Rubiyatmoko Rajin Menggembala Kerbau dan Bebek

Saat Kecil Uskup Agung MGR Robertus Rubiyatmoko Rajin Menggembala Kerbau dan Bebek

Penulis: budi susanto | Editor: iswidodo
tribunjateng/budi susanto
Saat Kecil Uskup Agung MGR Robertus Rubiyatmoko Rajin Menggembala Kerbau dan Bebek 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Gereja Katedral Semarang terlihat sangat ramai, Sabtu (20/5) malam. Umat Katolik memenuhi pelataran gereja. Mereka khidmat mengikuti misa yang dipimpin Uskup Agung MGR Robertus Rubiyatmoko yang baru ditahbiskan pada Jumat (19/5) lalu.

Seusai misa ratusan Umat Katolik berbondong-bondong mendekati mimbar untuk mendapatkan berkah dari Uskup Agung yang lahir di Sleman, 10 Oktober 1963. Beberapa orang sampai meneteskan air mata saat dahinya disentuh oleh MGR Robertus Rubiyatmoko.

Kepada Tribun Jateng, Uskup Agung berharap bisa menjalankan tugas baru untuk melayani umat dengan baik. "Semoga saya bisa," ujarnya.

Romo Ruby, demikian panggilan dari Uskup Agung kemudian menceritakan kisah hidupnya sampai akhirnya menjadi Uskup Agung.

"Sejak kecil saya memang bercita-cita menjadi Uskup. Saya mengawali pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan Magelang," terangnya.

Romo Ruby kemudian melanjutkan pendidikan ke Seminari Tahun Rohani Keuskupan Agung Semarang di Wisma Jangli. "Tahun 1985, saya belajar filsafat di Universitas Sanata Darma Yogyakarta, waktu itu saya tinggal di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan Yogyakarta hingga tahun 1992," katanya.

Pada 1993 Romo Ruby diberi tugas oleh Uskup Agung MGR Julius Darmaatmadja dari Keuskupan Agung Semarang, untuk belajar hukum di gereja Roma Italia hingga kepulangan ke tanah air pada 1997. "Saya sempat bertugas sebagai staf Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan Yogyakarta dan dosen Hukum Gereja Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma," imbuh Romo Ruby.

Pada 2011 Romo Ruby diangkat menjadi Vikaris Yudisial Keuskupan Agung Semarang. Pada 10 November 2015 posisi Uskup Agung kososng karena meninggalnya Uskup Agung Juhannes Pujasumarta. "Waktu itu Uskup sementara digantikan oleh RD FX Sukandar selaku administrator Keuskupan. Hingga akhirnya 19 Mei lalu saya ditahbis menjadi Uskup Agung yang baru," ujarnya.

Sederhana dan ramah. Itulah kesan pertama bertemu Romo Ruby. Dan tidak banyak yang tahu semasa kecil Romo Ruby sering menggembala kerbau dan bebek di desa tempat kelahirannya Demangan, Werdomatani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.

Romo Ruby merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari keluarga besar Harjopartono, kakak pertama bernama Narti, kemudian Sunardi Broto, dan Sumunarwati, dan adik laki-laki Hariyanto.

Menurut keluarga, Romo Ruby merupakan sosok yang tidak suka merepotkan orang lain. Jika berkunjung ke keluarga besar Romo Ruby kerap hanya minta dimasakkan tahu dan tempe. "Orangnya tidak suka merepotkan, ia paling suka sayur kangkung dan lauk tahu tempe," ujar Lorens Suwanda, keponakan Romo Ruby saat ditemui di Gereja Katedral Semarang.

Lorens Suwanda pun menceritakan kisah menarik soal sosok Romo Ruby. Ia mendapat cerita itu dari orangtuanya yaitu kakak Romo Ruby. "Pernah suatu ketika Romo sedang menggembala kerbau kemudian terjatuh, hingga kini bekas lukanya masih ada di sekitar dagu. Cerita itu menjadi candaan saat keluarga besar berkumpul," tuturnya.

Lorens juga mengungkapkan baru-baru ini Romo Ruby mengecat kumisnya dengan warna hitam. Kejadian itu justru membuat keluarga besarnya tertawa. "Menurut ayah, itu sangat lucu, karena di keluarga besar, semuanya berkumis putih," katanya.

Di mata keluarga, Romo Ruby juga dikenal dermawan dan tidak mementingkan materi. Acapkali ia tidak memikirkan dirinya sendiri. Gajinya sering diberikan kepada anggota keluarga yang kekurangan. “Pernah suatu ketika Romo Ruby mendapat hadiah mobil namun dikembalikan lagi,” cetus Lorens.

Keluarga besar Romo Ruby sempat terkejut saat MGR Robertus Rubiyatmoko ditahbiskan menjadi Uskup Agung. "Beliau hanya meminta doa kepada keluarga. Kami kira beliau sakit, tiba-tiba dapat kabar lagi untuk datang ke Semarang, ternyata undangan tahbisan Uskup Agung, senang dan haru rasanya," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved