SUBHANALLAH, Khamim Alumni Unnes Semarang Setahun Jalan Kaki untuk Naik Haji, Kini Sampai di . . .
SUBHANALLAH, Khamim Alumni Unnes Semarang Setahun Jalan Kaki untuk Naik Haji, Kini Sampai di . . .
Perbekalan yang Khamim bawa yaitu kaos dan celana, dua pasang sepatu, kaus kaki, pakaian dalam, kantung tidur dan tenda, lampu, telepon pintar dan GPS
Seluruh perlengkapan dimasukkan dalam sebuah tas punggung yang di luarnya terpasang sebuah bendera mini Indonesia.
"I'm on my way to Mecca by foot" tulisan itu ada di kausnya.
Maksud Khamim untuk memberi pesan kepada orang-orang yang ditemui di perjalanan tentang misinya menuju Mekah di Arab Saudi.
Mochammad Khamim Setiawan meski masih pemuda, dia bukan orang miskin. Dia punya usaha kontraktor yang lagi berkembang. Semua itu dia tinggalkan demi menjalankan misi ini.
Dia bawa sejumlah uang secukupnya selama di perjalanan.
"Saya tak pernah meminta-minta. Namun saya selalu bertemu orang yang memberi makanan dan bekal lain," kata Mochammad Khamim Setiawan dikutip Khaleej Times sebuah media besar di Uni Emirat Arab.
Khamim pun sering bermalam di rumah ibadah agama lain. Itu tak jadi masalah. Dan dia akui mendapat sambutan yang baik serta toleransi yang sangat bagus.
"Saya disambut di kuil Budha di Thailand, diberi makanan oleh warga desa di Myanmar, bertemu dan belajar dengan ilmuwan muslim berbagai negara di sebuah masjid di India, dan berteman dengan pasangan Kristen asal Irlandia yang bersepeda di Yangon," terang Khamim.
Dia percaya, bahwa berhaji tak hanya soal interaksi dengan sesama muslim. Namun juga manusia dari berbagai keyakinan berbeda.
Pemuda ini pun merasakan bagaimana hangatnya toleransi, dan bertemu dengan orang-orang beda agama. Sikap toleransi adalah bagian dari kepatuhan kepada Allah SWT. Itu semua dalah anugerah Tuhan. Pertemuan itu membuatnya makin kuat untuk melanjutkan perjalanan meski uang pas-pasan. Selamat Menunaikan Ibadah Haji Mas Khamim... (*)