Mudik Lebaran 2017
Jalur Tol Pemalang Batang Siap Layani Pemudik, Inilah Aturannya
Namun jalan tol sepanjang 39,29 kilometer (km) akan bisa dilewati secara fungsional pada musim mudik tahun ini.
TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG -- Proyek jalan tol Pemalang-Batang masih dalam proses pengerjaan dan ditargetkan rampung pada Juni 2018.
Namun jalan tol sepanjang 39,29 kilometer (km) akan bisa dilewati secara fungsional pada musim mudik tahun ini.
Direktur Utama PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) Supriyono menjelaskan, saat ini progres pembangunan jalan tol Pemalang-Batang secara keseluruhan sudah mencapai 24,8%. Lalu jika dilihat dari pembebasan lahan sudah mencapai 96,47%.
"Sisanya 3,5 % itu terdiri dari tanah-tanah yang bermasalah, yakni tanah wakaf dan tanah masyarakat yang kita konsinyasikan. Ada juga tanah akses jalan kampung sekitar," tuturnya di Hotel di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5).
Supriyono menjelaskan, sebenarnya saat ini beberapa titik di jalan tol Pemalang-Batang masih tingkat penimbunan tanah masih belum sesuai dengan yang ditetapkan sekitar 4-5 meter.
Namun pihaknya sudah menutup jalanannya dengan beton secara sementara.
"Jadi nanti setelah selesai dilalui secara fungsional, bisa kita tambah lagi timbunan tanahnya. Ini untuk sementara," tuturnya.
Karena kondisi jalan yang belum sempurna, nantinya kecepatan kendaraan dari para pemudik yang melalui jalur ini dibatasi hanya 40 km/jam. Jalur ini juga nantinya diterapkan hanya satu arah.
"Jadi H-7 kita buka untuk arus berangkat dan H+7 kita buka untuk arus balik," imbuhnya.
Karena masih bersifat fungsional, pengendara yang melalui jalur tol Pemalang-Batang tidak dipungut tarif.
Ruas tol ini juga diharapkan bisa menjadi jalur alternatif jika jalur Pantura padat kendaraan saat musim mudik.
Pinjaman dari 16 bank
Hari ini 16 bank yang dipimpin oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyalurkan kredit sindikasi untuk proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang.
PT Pemalang Batang Toll Road sebagai debitur memperoleh kredit sindikasi dengan total Rp 3,22 triliun.
BNI selaku mandated lead arranger dan book runner dalam kredit sindikasi itu memiliki porsi penyaluran kredit sebesar Rp 1,5 triliun.