Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Style

Cicipi Yuk, Segarnya Soto Kemiri ‎Khas Pati

Di Pati, terdapat soto Kemiri, menjadi kuliner khas Bumi Mina Tani seperti halnya soto kudus atau soto semarang

Penulis: yayan isro roziki | Editor: bakti buwono budiasto
Tribun Jateng/Yayan Isro Roziki
Semangkuk soto kemiri, dengan taburan toge, bawang goreng, dan sepotong ayam goreng. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, PATI - ‎ Hampir semua daerah di Jawa mengenal soto, sebagai kuliner khas yang menyegarkan.

Sebut saja, semisal, ada soto Semarang, soto Kudus, ‎soto Sokaraja, dan aneka lainnya, dengan kekhasan masing-masing.

Di Pati, terdapat soto Kemiri, menjadi kuliner khas Bumi Mina Tani.

Andy Santosa, tampak baru saja menyantap tandas satu mangkuk soto kemiri, di warung milik Lasdi Tarzan, di deretan komplek cucian mobil, Jalan Kembang Joyo, turut Desa Gembleb, Pati.

Menurut Andy, soto kemiri memang memiliki tampilan dan cita rasa khas, yang berbeda dari lainnya.‎

‎"Saat disajikan, saya awalnya heran, tak ada suiran daging ayam di atasnya, hanya ada tauran tauge dan bawang goreng. Ternyata, dagingnya ayamnya disajikan sebagai lauk terpisah, dengan potongan yang lumayan besar," kata Andy.‎

Ayam disajikan terpisah di Soto Kemiri ?Khas Bumi Mina Tani Pati
Ayam disajikan terpisah di Soto Kemiri ?Khas Bumi Mina Tani Pati (Tribun Jateng/Yayan Isro Roziki)

Diakui, ia sudah lama mendengar nama kuliner ini.

Namun, ini kali pertama ia men‎yicipinya secara langsung.

"Tadi kebetulan lewat Pati, jadi penasaran, terus dapat rekomendasi teman untuk ke sini," akunya.

Warna kuah soto kemiri sedikit keruh kekuningan, dan beraroma rempah.

Ini lantaraan terdapat campuran santan dan kunyit dalam bumbu kuah kuliner ini.

Warung soto kemiri milik Lasdi, memang tak jarang menjadi jujukan bagi mereka yang ingin merasakan segarnya semangkuk soto kemiri.

Lasdi, yang kini berusia 67 tahun, sudah berjualan soto kemiri sejak awal tahun 1970-an.

"Awalnya jualan di dekat pertigaan pabrik Garuda sana, pakai pikulan. Setelah beberapa tahun, tepatnya pada 1979, pindah dan menetap di sini," kata Lasdi.

Kendati sudah begitu lama berjualan soto kemiri, Lasdi juga tak tahu secara persis sejarah dari soto kemiri. Diakui, terdapat beberapa versi cerita, yang dituturkan secara turun temurun, mengenai soto kemiri.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved