Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2017

Onggo-onggo Ramaikan Takbir Keliling di Mijen Demak

Untuk meramaikan takbir keliling, warga Desa Pasir membuat onggo-onggo atau boneka raksasa. Ada 18 boneka yang mewakili setiap langgar untuk diarak.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: rika irawati
tribun jateng/dhian adi putranto
Remaja Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, mempersiapkan ogoh-ogoh yang akan diarak dalam takbir keliling, Sabtu (24/06/2017). 

Laporan wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Puluhan remaja Desa Pasir, Mijen , Demak, berkumpul di depan tiap langgar (musala) desa setempat, Sabtu (24/06/2017). Mereka sibuk menyelesaikan replika kapal, masjid, dan boneka raksasa berbentuk tokoh wayang dan hewan.

Replika-replika itu akan mereka arak pada takbir keliling di desa.

Sukamto, koordinator pembuatan boneka menuturkan, setiap langgar membuat minimal satu replika benda.

"Disini ada 18 langgar dan satu masjid. Setiap langgar membuat satu onggo-onggo (boneka raksasa). Nanti, seusai salat isya akan dikumpulkan di masjid utama, kemudian diarak mengelilingi desa untuk menyertai takbir keliling" ujarnya.

Yanto (38), arsitek desain boneka dari Langgar Roudlotul Mubtadiin mengatakan, untuk membuat boneka raksasa tokoh pewayangan, dia dibantu 10 warga.

" Kami membuat tokoh Gatotkaca. Proses pengerjaannya membutuhkan waktu kurang lebih 10 hari. Menghabiskan dana hampir Rp 7 juta," ujarnya sambil mengecat gerobak yang mengangkut boneka raksasa.

Ia menambahkan, boneka yang dia dan warga buat, sering meraih juara pada perlombaan boneka raksasa.

"Seminggu setelah Lebaran kan ada acara Syawalan di Jepara. Biasanya, boneka raksasa ini kami ikutkan dalam lombakan di sana. Beberapa tahun lalu kami juara dua. Sering juga orang Jepara kesini untuk beli boneka yang kami buat, " ujarnya.

Hal yang sama dilakukan remaja dari Langgar Baitul Huda. Mereka juga sibuk menyelesaikan boneka raksasa berbentuk zodiak Sagitarius.

Sugiyanto (50), koordinator warga di Langgar Baitul Huda dan mantan Camat Mijen ini menuturkan acara kegiatan arak-arakan ini sudah berlangsung lama.

" Acara ini menjadi agenda tahunan desa pasir, sudah lama berlangsung, sekitar 25 tahun yang lalu, acara ini juga bertujuan memeriahkan malam takbiran serta mempererat tali silaturahmi satu desa," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved