Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Helikopter Basarnas Jatuh

Terkait Kecelakaan Heli Basarnas, Komisi V DPR Minta Penjelasan BMKG

Komisi V DPR meminta penjelasan kepada BMKG mengenai cuaca yang dinyatakan clear tersebut.

TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti menanyakan ikhwal jatuhnya heli Basarnas dalam kunjungan ke Kantor SAR Semarang, Selasa (4/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 15 anggota Komisi V DPR mengunjungi Kantor SAR Semarang, Selasa (4/7/2017).

Rombongan itu dipimpin Ketua Komisi V, Fary Djemi Francia.

Tujuan kunjungan mencari informasi dan data langsung menyangkut insiden jatuhnya helikopter Dauphin HR 3602 milik Basarnas di Gunung Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung.

Fary mengatakan heli buatan Perancis itu dibeli pada 2012 dan dirakit PT Dirgantara Indonesia.

"Kontrak pembelian langsung dengan PT Dirgantara Indonesia dan menggunakan anggaran APBN 2012-2013 dan dioperasikan 2015. Informasi yang kami terima helikopter itu belum melewati 600 jam terbang," tuturnya

Menurut informasi yang diterimanya, Kepala Basarnas M Syaugi menyatakan cuaca dalam keadaan clear (bersih).

Oleh karena itu, pihaknya mengundang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memberi penjelasan.

"Pada 2016, kami membahas anggaran BMKG dan ternyata dipotong. Kami tidak setuju hal tersebut. Kami menambahkan anggaran untuk BMKG agar informasi yang dikeluarkan betul-betul akurat," imbuh Fary.

Baca: Begini Penjelasan BMKG Mengenai Kondisi Cuaca di Temanggung Saat Insiden Heli Basarnas Terjadi

Komisi V meminta penjelasan kepada BMKG mengenai cuaca yang dinyatakan clear tersebut.

Mereka khawatir instrumen dan alat yang dimiliki BMKG tak memberikan data yang akurat.

"Kami meminta BMKG memberikan data yang benar. Delapan orang (korban) tersebut merupakan anak terbaik bangsa Indonesia," paparnya.

Fary juga menginginkan adanya penghargaan terhadap para personel Basarnas yang gugur dalam tugas.

Komisinya akan menanyakan prosedur penghargaan bagi mereka.

"Kami memberi dukungan penuh terhadap Basarnas. Karena Basarnas seperti tangan Tuhan yang pertama mengevakuasi korban-korban," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved