Community
Komunitas Pecinta Alam dan Satwa Semarang (K-PASS) Ingin Ular Diperlakukan Seperti Kucing
Komunitas Pecinta Alam dan Satwa Semarang (K-PASS) memiliki program untuk mendekatkan hewan peliharaan mereka kepada elemen masyarakat
Penulis: Firna Larasanti | Editor: bakti buwono budiasto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komunitas Pecinta Alam dan Satwa Semarang (K-PASS) memiliki program untuk mendekatkan hewan peliharaan mereka kepada elemen masyarakat.
Said Gustiartha Putra, Anggota K-PASS, mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat.
"Kami ingin masyarakat turut mengenal tentang reptil lebih mendalam. Kami ajak mereka untuk beraktivitas memberi pakan, membersihkan kandang, hingga bermain bersama reptil. Diharapkan kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa sayang terhadap hewan, khususnya reptil," kata Said.
Lebih lanjut Said, menambahkan reptil adalah binatang liar yang habitatnya terdekat dengan lingkungan manusia.

Reptil juga berperan penting untuk keseimbangan ekosistem di alam.
K-PASS ingin mengubah paradigma jika reptil bisa bersahabat dengan manusia, seperti anjing dan kucing.
"Biasanya kami melakukan sosialisasi ke sekolahan atau mengisi event. Sebagai contoh kami pernah melakukan sosialisasi dalam event Semarang Hobby Fest. Kemudian ke beberapa sekolah, di antaranya SMK Penerbad Semarang, SMP 2 Bergas di Blarak Bantir dan TK Al Azhar Banyumanik," ujar Said.
Di dalam sosialisasi biasanya K-PASS membawa beberapa hewan peliharaan milik masing-masing anggota, seperti ular phyton, ular sanca batik, sanca bodo, iguana, dan biawak. Hal ini bermaksud agar masyarakat dapat mengenal secara langsung dengan reptil minimal yang sering dijumpai oleh masyarakat.
Selaras dengan tujuan yang berslogan "Manunggaling K-PASS, Angrekso Buono", komunitas yang beranggotakan 25 orang ini ingin mengajarkan kebanggaan sebagai orang Indonesia dengan anugrah keanekaragaman hayati, lalu tergerak hati untuk sama-sama melestarikannya.