Laka Karambol Tol Ungaran
"Saya Dengar Benturan Keras dan Penumpang Langsung Berdiri . . Kaca Depan Bus Sudah Retak-retak"
Saat kejadian, kernet bus Rosalia Indah mendengar benturan yang cukup keras dibarengi penumpang yang langsung berdiri. Kaca depan bus pun retak-retak.
Penulis: suharno | Editor: rika irawati
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kernet bus Rosalia Indah bernomor polisi (nopol) AD 1602 AU yang terlibat kecelakaan karambol di ruas Tol Bawen-Ungaran, mengatakan, peristiwa yang melibatkan empat kendaraan itu terjadi cepat.
"Waktu kejadian, saya berada di kursi paling belakang bersama sopir cadangan. Tiba-tiba, terdengar suara keras lalu penumpang berdiri melihat ke bagian depan. Kaca depan bus, ketika saya lihat, sudah retak-retak," katanya, Rabu (12/7/2017) malam.
Seusai kecelakaan, bus Rosalia Indah jurusan Wonogiri-Merak ini dibawa ke Gerbang Tol Ungaran dan sejumlah penumpang masih berada di dalam bus.
"Pak Pur (sopir bus, Purnawan Puji Hastono) masih syok. Dari ceritanya, dia kaget karena ada mobil di bahu jalan sebelah kiri posisinya masih nyerong berhenti, tidak menyalakan lampu bahaya (hazard). Lalu, di depannya lagi ada dua mobil lagi berhenti di tengah jalan sehingga terjadi kecelakaan. Kejadiannya begitu cepat," sambungnya.
Dari pengalamannya bertugas bersama Pur, dia mengatakan, sopir tersebut tidak pernah membawa bus dalam kecepatan tinggi.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kecelakaan karambol di ruas Tol Bawen menuju ke Ungaran, tepatnya di kilometer 25.
Kecelakaan tersebut melibatkan mobil Isuzu Panther, Toyota Rush, Toyota Alphard, dan bus Rosalia Indah.
Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi mobil Toyota Rush bernopol H 27 B yang merupakan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Bustanul Arifin, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara, dua penumpang Toyota Alphard mengalami luka-luka. Dan, seluruh penumpang bus beserta pengemudinya selamat.
"Kami masih menunggu bus pengganti untuk membawa penumpang menuju ke Merak," ujarnya. (*)