Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jatuh Cinta, Bule Belanda Pilih Jadi Abang Becak di Amsterdam, Kok Bisa?

Kecintaannya pada becak, diakui Daan bermula saat dirinya berlibur ke Indonesia saat masih kuliah

Editor: muslimah
Facebook Becak Amsterdam | Ifa Chaeron/BELINDOMAG
Kolase pemuda asal Belanda Daan Goppel bersama becaknya 

TRIBUNJATENG.COM - Ketenaran becak memang sudah mendunia. Banyak orang asing menyenangi saat menaiki becak di Indonesia.

Tapi siapa sangka ketenaran becak membuat seorang bule menjadi pengayuh becak di negeri asalnya, Belanda.

Seorang pemuda asal Belanda Daan Goppel menjadi perhatian saat dirinya menjadi tamu saat upacara kemerdekaan di Istana Merdeka, Jakarta beberapa waktu lalu.

Pasalnya, pria yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Belanda ini juga berprofesi sebagai pengayuh becak di Belanda.

Dihubungi Tribun Jogja.com, Daan mengakui sebagai pengayuh becak di Kota Amsterdam, Belanda. Ia mengaku mengayuh becak sebagai paket wisata berkeliling di Amsterdam.

"Saya ini juga pemandu wisata. Jadi mereka bisa memesan saya jauh-jauh hari lalu saya antar turis berkeliling sambil menceritakan sejarah dan budaya Kota Amsterdam," tutur Daan.

Kecintaannya pada becak, diakui Daan bermula saat dirinya berlibur ke Indonesia saat masih kuliah.

Saat itu ia menaiki becak dan merasakan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan bagi dirinya.

"Kalau naik becak itu enak, tidak berisik, alami, tidak berpolusi, kalau lihat pemandangan itu jadi luas," ungkapnya.

Usai merampungkan kuliahnya di Belanda, Daan pun mengambil kursus bahasa Indonesia di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat pada tahun 2014.

Usai mengambil kursus, Daan pun langsung inisiatif mencari becak kayuh di Pulau Jawa. Ia menyisir dari Bekasi, Cirebon, Semarang, Malang, hingga Yogyakarta.

P
Becak Yogyakarta dijadikan alat transportasi wisata untuk menyusuri kanal kanal sembari menikmati pemandangan di Belanda (Facebook Becak Amsterdam)

"Pas di Yogya itu ketemu becak yang paling cocok. Terlihat lebih moderen dan ukurannya besar, pas untuk ukuran orang bule Eropa seperti saya," kata Daan.

Di Yogyakarta, ia mendapat becak usai menemukan sebuah bengkel kecil. Bengkel tersebut tidak ia ingat lokasinya, karena hanya sekedar tanya-tanya orang.

Di bengkel tersebut Daan memesan sebuah becak kayuh baru dan merogoh kocek sebesar Rp 4 juta.

"Setelah dua minggu dikerjakan dan jadi, becak langsung saya kayuh keliling Kota Yogyakarta, melintasi Malioboro dan saya bawa ke Stasiun Tugu untuk dikirim ke Jakarta," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved