Operasi Tangkap Tangan
KSOP Semarang: Proyek Pengerukan Tanjung Emas Cuma Rp 40,5 miliar
Kepala KSOP Semarang, Gajah Rooseno mengatakan proyek pengerukan di Pelabuhan Tanjung Emas telah selesai 100 persen dan telah diserahkan ke KSOP.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pihak Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas sesalkan adanya kasus dugaan suap di proyek pengerukan pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kepala KSOP Semarang, Gajah Rooseno mengatakan proyek pengerukan di Pelabuhan Tanjung Emas telah selesai 100 persen dan telah diserahkan ke KSOP.
"Kami tidak ada hubungannya dengan sana (OTT KPK)," ujarnya usai pertemuan dengan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) di Gedung Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah, Jumat (25/8/2017)..
Ia menjelaskan proyek pengerukan dimulai dua bulan yang lalu.
Baca: Sedang Apa Dirjen Hubla Saat Ditangkap KPK? Katanya : Pas Ditangkap Saya Sedang Tidur
Awalnya jumlah pagu proyek pengerukan Rp 50 miliar, tapi realisasi hanya Rp 40,5 miliar.
Hingga akhir pelaksanaan, proyek dilakukan secara benar.
"Perlu diketahui anggaran kami Rp 40,5 miliar, tapi dana (suap) yang diterima (dirjen hubla) Rp 20 miliar? Tidak mungkinlah. Pasti ada akumulasi (tidak hanya proyek tanjung emas)," tuturnya.
Proyek pengerukan selesai sekitar dua minggu yang lalu.
Proyek pengerukan dilakukan di alur pelayaran, kedalaman Low Water Spring (LWS) yang sebelumnya minus sembilan meter, dikeruk menjadi minus 10,5 meter.
Baca: Ssst . . . Ternyata Laudya Chyntia Bella dan Raisa Sudah Sebar Undangan Pernikahan Lho
Lebar alur pelayaran yang dikeruk menjadi 140 meter dengan panjang 5.000 meter.
Setelah pelaksanaan proyek pengerukan, masih melalui beberapa sistem yakni review, dan revisi anggaran hingga proyek selesai.
Selain itu, dari segi administrasi pihaknya mendapat pendampingan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.