KRISIS ROHINGYA
Fraksi PKB Jateng Sumbangkan Gaji untuk Etnis Rohingya
Tiga belas Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah, menyumbangkan gajinya untuk korban konflik kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya
Penulis: m nur huda | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga belas Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah, menyumbangkan gajinya untuk korban konflik kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Hal itu sesuai instruksi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bahwa setiap kader PKB, mulai Menteri, DPR, DPRD, Kepala Daerah, wajib menyumbangkan gajinya.
Ketua DPW PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori mengatakan, instruksi Ketua Umum sudah ditindaklanjuti di level Provinsi Jateng.
Ia juga telah memerintahkan semua anggota legislatif dan kader partai yang duduk di eksekutif untuk melaksanakannya.
Baca: Ingin Lihat Batik Hasil UKM se-Jateng? Datang Saja ke Atrium Paragon Mal
"Saya kawal langsung instruksi Ketua Umum. Semua anggota FPKB DPRD Jateng dan kabupaten/kota, serta bupati, wakil bupati dalam seminggu ini pasti sudah transfer ke rekening kemanusiaan Lazisnu Jateng," katanya melalui siaran pers ke Tribunjateng.com, Rabu (6/9/2017).
Gus Yusuf, panggilan akrabnya, juga mengapresiasi langkah Pemerintah RI yang cukup responsif menanggapi berbagai gelombang protes soal Rohingya.
"Pak Muhaimin protes keras melalui surat yang ditujukan ke Aung San Suu Kyi (State Counsellor Myanmar Daw Aung San Suu Kyi), lalu ketemu para Biksu, dan juga instruksi ke kami. Tentu kami juga akan melakukan solidaritas yang sama di daerah," katanya.
Baca: Ada yang Beda, Perhatikan Jadwal dan Syarat Pendaftaran CPNS Gelombang II
Melihat perkembangan situasi di dalam negeri khususnya di Jateng, Gus Yusuf mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
Jangan terpancing dengan isu yang mengarah pada konflik antar agama.
Lebih baik menyerahkan ke pemerintah untuk terus mengawal persoalan tersebut.
"Lebih baik seluruh masyarakat ikut mendoakan. Para pemuka agama juga turut memberikan pemahaman kepada umatnya. Menyampaikan aspirasi boleh-boleh saja, tetapi mari kita lakukan dengan tepat dan santun," ujarnya.