UNIK, Jual Beli di Pasar Papringan Ini Menggunakan Uang Bambu
Ada keunikan tersendiri di Pasar Papringan di Dusun Ngadiprono, Desa Ngudimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
Laporan wartawan Tribun Jateng, Moh Anhar
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Ada keunikan tersendiri di Pasar Papringan di Dusun Ngadiprono, Desa Ngudimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
Bukan seperti pasar pada umumnya.
Pasar Papringan ini menjajakan beragam kuliner lokal yang disajikan dengan cara tradisional.
Pasar Papringan ini unik. Menempati lahan kebun bambu yang rimbun.
Suasananya alami.
Yang menarik lagi, untuk bertransaksi menggunakan uang pring, yakni kepingan uang yang terbuat dari bambu.
Nilai uang pring ini Rp 2.000/keping.
Pasar Papringan hanya dibuka setiap Minggu Pon dan Minggu Wage atau selapan dua kali.
Selain kuliner ada pula jualan beragam suvenir buat oleh-oleh.
Alfiah, penjual ketan srundeng, mengatakan, pasar ini mulai buka pukul 06.00.
Biasanya, dagangannya sudah habis sekitar pukul 10.00.
Sebenarnya acara ini berlangsung sampai siang pukul 12.00.
"Dagangan saya sudah habis lebih dulu sebelum pasar tutup," katanya.
Ny Riski, penjual sego jagung menambahkan, di tempat ini ada sekitar 70-an pedagang, yang merupakan warga setempat.
"Sehari-hari kami bertani, bercocok tanam. Kalau saya menanam jagung, kol atau tembakau. Tergantung musim. Setiap ada Pasar Papringan, baru buka jualan," terangnya. (*)