Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengapa Catalunya Ingin Merdeka dari Spanyol? Inilah Sejarah Panjangnya . . .

Keinginan warga Catalan untuk merdeka dari negara yang terletak di Semenanjung Iberia itu bisa ditilik dari sejarah

Editor: bakti buwono budiasto
The Guardian
Bendera Catalan 

Pada Juni, Puigdemont mengumumkan referendum akan dilakukan pada awal Oktober. Tawaran yang diajukan: “Apakah Anda ingin Catalunya menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?”

September kemarin, setelah sidang parlemen daerah yang cukup panas, anggota parlemen mengeluarkan undang-undang referendum untuk membuka jalan pemungutan suara.

Pemerintah menegaskan bahwa referendum akan mengikat secara hukum dan telah berjanji untuk menyatakan kemerdekaan dari Spanyol dalam waktu 48 jam setelah kemenangan untuk pemilih “ya”.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah Spanyol?

Selepas sidang parlemen itu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menegaskan bahwa referendum tidak akan berlanjut dan berjanji untuk menggunakan semua cara legal agar pemerintah pusat bisa mencegahnya.

Atas dasar apa pemerintah Spanyol menolak pemungutan suara?

Pemerintah berargumen bahwa segala referendum mengenai kemerdekaan Catalunya akan menjadi ilegal karena konstitusi Spanyol tahun 1978 tidak menulis ketentuan untuk memilih menentukan nasib sendiri.

Pengadilan Konstitusional Spanyol, yang telah menangguhkan undang-undang referendum yang diajukan melalui parlemen Catalunya September kemarin, sedang mempertimbangkan apakah undang-undang tersebut melanggar konstitusi atau tidak.

Pada Maret kemarin, mantan presiden Catalan Arthur Mas dilarang memegang jabatan politik selama dua tahun setelah dinyatakan bersalah karena tidak menaati pengadilan konstitusional dengan mengadakan referendum kemerdekaan simbolis tiga tahun lalu.

Tak hanya dirinya, anggota pemerintah Catalunya lainnya juga saat ini menghadapi tindakan hukum atas peran mereka dalam mendorong kemerdekaan wilayahnya.

Jadi, ada kebuntuan?

Pada dasarnya iya. Namun ketegangan meningkat signifikan pada akhir September kemarin setelah perwira Spanish Guardia Civil menggerebek selusinan lokasi pemerintah regional di Barcelona dan menangkap 14 pejabat senior Catalunya.

Polisi juga menyita hampir 10 juta surat suara dan menyita lebih dari 1,5 m selebaran dan poster referendum.

Sementara itu, kementerian dalam negeri telah membatalkan semua cuti untuk Guardia Civil dan polisi nasional yang bertugas mencegah referendum, kontrol terhadap belanja daerah.

Sementara itu, kementerian luar negeri Spanyol juga menyebut orang-orang yang ingin merdeka telah mengadopsi “sikap Nazi” untuk mengintimidasi Walikota Catalunya.

Sumber: Intisari
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved