Sepulang dari Tanah Suci, 8 Jemaah Haji Kudus Diduga Terkena MERS
Dua pasien yang dirawat di RSUD Loekmono Hadi ditempatkan di ruang isolasi karena kondisinya harus benar-benar steril.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Delapan jemaah haji asal Kudus, Jawa Tengah, diduga terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sepulang dari Tanah Suci.
Kedelapannya dirawat di rumah sakit RSUD Loekmono Hadi Kudus sejak 3 Oktober lalu.
Sehari kemudian, tiga pasien dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang.
Tiga pasien tersebut membutuhkan penanganan khusus.
“Waktu dirujuk, keluarga ikut mengantar. Agar steril, semua yang mengantar harus mengenakan alat pelindung diri (APD),” kata Kasi Pelayanan Rawat Inap RSUD Loekmono Hadi, Desi Wijioarti, kepada Tribunjateng.com, Senin (9/10/2017).
MERS adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona.
Sumber virus ini belum diketahui tapi diduga berasal dari unta berpunuk satu yang terdapat di Arab Saudi.
Dua pasien yang dirawat di RSUD Loekmono Hadi ditempatkan di ruang isolasi karena kondisinya harus benar-benar steril.
Adapun tiga lainnya di ruang rawat inap umum.
“Yang tiga memang di ruang rawat inap umum tapi juga menempati ruang isolasi khusus,” tambahnya.
Kedelapan pasien tersebut mengalami gejala yang hampir sama, batuk produktif dan sesak nafas.
Desi menyatakan sampai saat ini kedelapan pasien tersebut masih belum positif mengidap MERS.
RSUD Loekmono Hadi telah mengirim sampel berupa sputum atau dahan dan darah ke Puslitbang Kemenkes Jakarta untuk diteliti.
“Ada dua pasien yang sampelnya kami ambil. Yang satu masih dirawat di sini, satu lagi sudah dirujuk ke Kariadi. Kami masih menunggu hasil tes karena dua pasien titu yang paling mendekati gejala MERS. Semoga hasilnya negatif,” jelas dia.
Kasi Keperawatan Rawat Inap RSUD Loekmono Hadi, Masvan Yulianto, menjelaskan jemaah haji Kudus telah diberi penyuluhan agar segera melapor ke Puskemas terdekat jika ada gejala panas lebih dari 38 derajat Celcius dan sesak nafas.
“Jika gejala yang demikian itu dialami dalam tempo 1-14 hari sepulang dari Tanah Suci agar segera melaporkan diri. Tujuannya mendapat penanganan secara langsung dan didiagnosa sakit yang diidapnya,” kata Masvan yang juga tergabung dalam Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) Kudus.
Menurutnya, di Arab Saudi penanganan kesehatan rutin dilaksanakan.
Apalagi ketika ada jemaah yang mengeluh panas dan sesak nafas langsung mendapat perawatan dari petugas TKHD.
“Sejak di Tanah Suci kami sudah melakukan cek kesehatan sebagai bentuk kewaspadaan dini,” jelasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/rsud-kudus_20171009_184826.jpg)