KISAH Pemilik Warung Makan di Genuk Semarang Ini Sering Tombok Saat Rob Mengepung

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemilik rumah makan Sido Tresno, Martha (71), duduk melamun di meja kasir.

Pandangan matanya mengarah ke genangan air rob di muka pintu.

Raut wajahnya berubah ceria kala Tribunjateng.com masuk ke rumah makan di seberang Mapolsek Genuk itu, Selasa (10/10/2017) siang.

"Silakan, monggo, mau pesan apa?" sambutnya hangat.

Dia berdiri, lalu memanggil asistennya.

Tak ada 10 menit, hidangan yang dipesan pun tersaji.

"Rob bukannya surut malah meninggi. Ini saja belum hujan. Lama-lama merugi jualan di sini," kata Martha setelah kembali duduk di kursi kasir.

Wanita lanjut usia (lansia) itu sudah 16 tahun membuka rumah makan.

Sido Tresno yang dikelolanya termasuk wilayah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Menurutnya, genangan air rob pada awal Oktober ini termasuk terparah.

"Sudah 11 hari ini (air) tak surut-surut. Saya sering tombok untuk biaya air, listrik, dan karyawan. Ada enam orang yang kerja di sini," bebernya.

Martha berujar sudah utang bank titil Rp 5 juta sebagai tambahan biaya operasional rumah makannya selama tergenang rob.

Demi mempertahankan usaha, Martha dan suami sepakat meninggikan fondasi bangunan.

"Pak Wali (Kota) sering makan di sini, dulu. Maka saya tinggikan 10 centimeter supaya genangan air tak masuk dalam sini. Mobil sudah saya jual untuk biaya peninggian fondasi," tutur Martha.

Semua itu merupakan ikhtiarnya dalam menghadapi rob.

Dia berharap Pemerintah Kota Semarang memberi perhatian mengenai permasalahan rob di Genuk.

Pantauan Tribunjateng.com, sejumlah pengendara melintas hati-hati di Jalan Raya Semarang-Demak, Kelurahan Trimulyo.

Jalan itu digenangi air rob kira-kira sejauh 500 meter.

Kedalaman genangan air bervariasi sesuai kontur jalan.

Rata-rata berkedalaman 15 centimeter.

Saksikan live report pantauan genangan air rob melalui akun Facebook Tribunjateng.com. (*)