Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabar Terbaru Echa yang Tertidur 13 Hari. Bangun dan Sempat Ketemu Sosok Ini, Lalu Tidur Lagi

Ia memeriksa detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah gadis yang sempat tertidur selama tiga belas hari tersebut

Editor: muslimah
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Echa kembali tertidur, Rabu (25/10/2017) setelah sempat bangun pada sore sehari sebelumnya. 

TRIBUNJATENG.COM - Siti Raisa Miranda atau Echa, bocah perempuan yang diduga mengidap syndrome putri tidur di Banjarmasin,  Rabu (25/10/2017) dikunjungi oleh pihak Puskesmas Alalak Selatan, Banjarmasin utara, Kota Banjarmasin.

Dua petugas dari puskesmas tersebut datang ketika kondisi bocah berusia 13 tahun itu masih tertidur lelap.

Perawat dari Puskesmas Alalak Selatan, M Rafiie Al Arif, beserta temannya langsung memasuki kamar Siti Raisa Miranda atau yang akrab disapa Echa.

Pada ruangan itu pula ada tiga guru Echa menengoknya.

h
 Echa si 'Putri Tidur' saat diperiksa perawat yang datang ke rumahnya,Rabu (25/10/2017) pagi. (Banjarmasin Post)

Setelah memasuki kamar dan melihat kondisi Echa yang sedang tidur, Rafiie pun mengeluarkan alat kesehatannya.

Ia memeriksa detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah gadis yang sempat tertidur selama tiga belas hari tersebut.

"Kami memeriksa kesehatan Echa secara fisik melakukan pengecekan pada tanda-tanda vital Echa. Hasilnya normal, tekanan darah 100 per 70 , detak jantungnya normal, 82 permenit dan pernapasannya 18 permenit. Kemungkinan ini bukan fisik," terang Rafiie.

Ia mengatakan saat ini kondisi Echa layaknya orang tidur pada umumnya.

Lantas sebagai pelayan kesehatan, ia pun menyarankan agar apabila Echa tidur lama, setiap tiga jam sekali posisi Echa harus dirubah atau dimiringkan.

Sekolah merindukanmu

Echa terbangun pagi ini, Rabu (25/10/2017). Mama Echa, Lili mengatakan anaknya tidak tidur tadi malam semenjak ia terbangun Selasa (24/10/2017).

"Tadi malam dia tidak tidur lagi, sampai subuh tadi dia masih terbangun, bahkan sempat mandi sendiri, " cerita Lili saat ditemui Bpost di rumahnya Jalan Pangeran, RT 4 Banjarmasin Utara. 

Pagi ini, Echa pun didatangi sang kakek yang ingin mengajak Echa ke rumahnya di Sungai Gampa, Barito Kuala. Sesaat sang kakek datang,  Echa sebelumnya tertidur sebentar. Namun kemudian bangun lagi, Lili mengatakan, Echa juga sempat diajak kakeknya bicara.

Namun ketika ditinggal sang kakek, dan Echa ia minta untuk mandi, perempuan yang dijuluki mamanya sebagai putri tidur itu kembali terbaring di ranjang kamarnya. Ia memejamkan matanya lagi, nampak tertidur pulas.

p
Echa kembali tertidur, Rabu (25/10/2017) setelah sempat bangun pada sore sehari sebelumnya. (Banjarmasin post) 

Dari pantauan Bpost, Echa nampak tertidur lelap. Ia mengenakan baju kaus orange dan tangannya tetap berada di atas perutnya. Napas Echa juga terdengar nomral pagi ini.

Bersamaan itu, di ruang kamar Echa, ia juga dijenguk oleh tiga guru sekolahnya di SMPN 15 Banjarmasin, yaitu Kepala SMPN 15 Banjarmasin, Mirna Hartati Lani dan dua orang guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) SMPN 15 Banjarmasin.

Melihat kondisi Echa, Mirna pun ikut prihatin.  Ia mengatakan namanya sakit memang tidak bisa menolak. Sebagai seorang kepala sekolah, ia mengatakan pihaknya selalu mendoakan agar Echa sembuh, sehat dan bisa kembali bersekolah.

"Kadang kami merindukannya juga,  soalnya anaknya kalo di sekolah aktif dan dekat pada guru," ucap Mirna.

Sementara itu terkait sekolah Echa kedepannya, ia pun mengatakan akan mengkonsultasikan ke Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, utamanya untuk kenaikan kelas siswi berusia 13 tahun tersebut.

Ia juga berharap semoga Echa bisa mengikuti ujian sekolah pada Desember nanti. Ketika Echa sembuh nanti, ia pun berucap, Echa tetap akan sekolah di SMPN 15 Banjarmasin 

Diberitakan sebelumnya, Seorang remaja berusia 13 tahun, Siti Raisa Miranda atau kerap disapa Echa, tertidur selama 13 hari dan baru bangun pada hari Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 09.00 Wita.

Namun, setelah bangun beberapa saat, Echa kembali melanjutkan tidurnya. Echa diduga mengidap sindrom Putri Tidur atau Sindrome Kleine-Levin.

Meski Echa dalam kondisi tertidur, setiap hari, orangtuanya tetap memberikan makanan dan minuman kepada Echa.

Saat diberikan, Echa bisa mengunyah makanan dan meminum air tetapi badannya tetap lemas dan matanya tertutup layaknya tertidur.

Sang ayah, Mulyadi, sudah mencoba beragam cara untuk membangunkan Echa, tetapi usahanya tak kunjung membuahkan hasil.

"Berbagai cara sudah kami lakukan agar dia bangun, bahkan kadang-kadang ditawarkan hadiah, mau dapat handphone baru, mau uang berapa, tapi dia enggak merespons," kata Mulyadi saat diwawancara KompasTV.

Sang ayah mengatakan, keluarga sudah membawa Echa berobat ke berbagai tempat, dari orang pintar hingga rumah sakit. Namun, tak kunjung ada perubahan terhadap Echa.

"Dokter umum sudah, psikiater sudah, ke non medis juga sudah. Hasilnya, Echanya tetap masih tidur, belum ada perubahan," tutur Mulyadi.

Sindrom tidur dalam jangka waktu lama ini sudah yang ketiga kalinya dialami Echa dalam setahun ini. Sebelumnya, dia juga tidur nonstopdalam rentang waktu lama, mulai dari 7 hari hingga hampir 2 minggu seperti yang terakhir terjadi.

Mulyadi mengatakan, sindrom ini dialami Echa setelah mengalami kecelakaan setahun yang lalu.

Sang ayah yang membuat kisah Echa menjadi populer karena mengunggahnya di Facebook, mengatakan, anaknya itu sudah berulang kali tidur dalam jangka waktu yang lama.

Diduga, Echa mengidap sindrom Putri Tidur atau Sindrome Kleine-Levin.

Mulyadi berkisah, awalnya, Echa adalah anak yang cerdas, daya tangkapnya cepat dan memiliki bakat di bidang musik. Namun, sejak Echa mengalami kecelakaan satu tahun lalu, keadaan mulai berubah.

Remaja bernama Echa tertidur nonstop selama 13 hari.(dok. Facebook/Moel Ya Lo Ve)
Remaja bernama Echa tertidur nonstop selama 13 hari.(dok. Facebook/Moel Ya Lo Ve) ()

"Awalnya tabrakan, kepala Echa terbentur aspal dan dia langsung diurut. Semuanya beres tak ada masalah. Namun luka di bagian kepala Echa tidak terkontrol. Akibatnya, seminggu pasca-kecelakaan tingkah lakunya berubah," ungkap Mulyadi saat ditemui di rumahnya di Jalan Pangeran RT 4, Banjarmasin, Sabtu (21/10/2017) malam.

Menurut Mulyadi, anaknya lalu seolah berhalusinasi, bahkan terkadang terlihat seperti orang kesurupan. Keluarga lantas membawa Echa ke orang pintar dan juga rumah sakit.

Sekitar 11 hari setelah minum obat dan mengikuti perawatan jalan di rumah sakit, lanjut sang ayah, kondisi Echa sempat membaik. Namun, Echa sempat tak tidur selama tiga hari tiga malam.

Karena diduga mengalami insomnia, orangtua Echa pun membawanya kembali ke rumah sakit untuk diopname. Saat di rumah sakit, ada tiga dokter yang menangani Echa, yaitu dokter anak, spesialis jiwa, dan dokter syaraf.

Setelah diperiksa, lanjut Mulyadi, hasil CT scan pertama terhadap otak Echa menunjukkan bahwa kondisi Echa baik-baik saja. Pun ketika CT scan kedua, Echa hanya didiagnosa memiliki penyakit sinusitis.

Setelah itu, menurut Mulyadi, Echa kerap tidur dalam jangka waktu lama dan sering kambuh.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved