VIDEO Kondisi Terkini Tiga Makam Ulama Terkena Proyek Tol Batang-Semarang
Ada tiga makam ulama atau dianggap sesepuh terkena proyek jalan Tol Batang-Semarang. Lokasi makam di Dukuh Penjor, Desa Nolokerto Kendal.
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Ada tiga makam ulama atau dianggap sesepuh terkena proyek jalan Tol Batang-Semarang. Lokasi makam di Dukuh Penjor, Desa Nolokerto Kabupaten Kendal.
Tanah di sisi kanan makam tersebut sudah dikeruk. Sedangkan sebelah kiri belum diratakan karena untuk akses jalan sementara.
Juru kunci makam Mbah Rumi (65) menerangkan bahwa tiga makam tersebut merupakan makam sesepuh pendiri desa tersebut.
Makam Buyut Sukiyah dan Somertokadi berada di sebuah rumah kayu kecil. Sedangkan Makam Buyut Marman berada di luar.
"Tokoh yang ada di makam tersebut merupakan tokoh penting desa ini, " paparnya, Selasa (31/10/2017).
Rumi menjelaskan dahulu sebelum makam tersebut dipugar atau dirawat, kehidupan warga sangat susah bahkan untuk sekedar makan. Tetapi sesudah makam ulama itu dipugar dan dirawat, perekonomian warga lambat laun meningkat.
"Semua memang atas izin Allah tapi buktinya setelah makam tersebut dirawat, warga sini rezekinya lancar," paparnya.
Tak pelak, makam tersebut ramai didatangi peziarah dari berbaga daerah baik kalangan pejabat, perangkat desa, juga warga yang mempunyai keperluan. Warga tidak berani membongkar makam itu.
Ketua RT 3 Desa, Sajam menambahkan tanah wakaf tersebut sebenarnya sudah dibayar sebesar Rp 91 juta namun warga tidak berani membongkar. Terkait pembongkaran warga serahkan kepada kontraktornya.
Humas PT Waskita Seksi IV Totok membenarkan bahwa makam tokoh ulama di Dukuh Grogol dan Tokoh masyarakat di Dukuh Penjor terkena proyek Jalan Tol.
Totok katakan bahwa makam itu belum dibongkar, Waskita serahkan pembongkaran kepada warga.
"Bukannya gak bisa dipindahkan, semua kalau yakin niatnya baik insyaallah bisa," tuturnya. Pihak Waskita pun sudah konsultasi kepada ulama. Bahwa prinsipnya jika niatnya baik, untuk kepentingan dan kemaslahatan orang banyak, makam dipindah nggak masalah asal tetap dirawat dengan baik. (tribunjateng/dini suci)