Kuliner Style
Andalkan Monyet untuk Ancer-ancer, Getuk Kethek Salatiga Makin Diminati
Orisinalitas, sepertinya kata tersebut pantas menggambarkan mengapa Getuk Satu Rasa begitu diminati
Penulis: ponco wiyono | Editor: muslimah
Pemuda asal Semarang itu tanpa sungkan menanyakan kepada tukang parkir di mana ia bisa mendapatkan produk Gethuk Kethek meski di sepanjang Jalan Argo Tunggal bertebaran lapak yang menjual kue getuk.
"Saya tahunya kalau ke sini itu beli Gethuk Kethek, saudara dan teman-teman saya sering membicarakannya sehingga saya penasaran," aku Sodiqin.
Orisinalitas, sepertinya kata tersebut pantas menggambarkan mengapa Getuk Satu Rasa begitu diminati.
Kuenya sendiri benar-benar lembut, tidak ada serpihan parutan kelapa sama sekali saat dikunyah.
Giyarto mengaku, Satu Rasa sudah banyak dikenal orang sehingga ia dan keluarga sudah merasa cukup dengan apa yang ada sekarang.
Atas alasan itu pula, saat ini lapak Getuk Satu Rasa masih menggunakan bangunan lama dengan lahan parkir seadanya.
"Kami tidak banyak berpromosi. Selama ini kami hanya mengandalkan monyet peliharaan sebagai ancer-ancer," jelas Giyarto.
(*)