Pengumuman di Bandara Ahmad Yani Menggunakan Bahasa Jawa

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - "Nyuwun kawigatosanipun. Ngaturaken pamengkasan kagem penumpang. Para penumpang kasumanggaaken enggal-enggal minggah montor mabur. Matur nuwun."

Artinya begini, "Mohon perhatian. Diberitahukan untuk terakhir kali kepada penumpang. Para penumpang dipersilakan segera naik ke pesawat. Terima kasih. Pengumuman berbahasa Jawa itu terdengar di Bandara Ahmad Yani.

Ada tiga bahasa yang digunakan pengumuman yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris.

Penumpang Pesawat Darwin Husein (38) menanggapi positif penggunaan Bahasa Jawa pada pengumuman di Bandara.

Menurutnya, Penggunaan bahasa Jawa menggambarkan ciri khas masing-masing daerah.

"Sepengetahuan saya di bandara lain belum menggunakan bahasa daerah," ujar penumpang asal Jakarta, Rabu (29/11).

Selain itu, ia meminta agar penggunaan bahasa lokal pada pengumuman dapat dicampur dengan Bahasa Indonesia. Hal ini dapat memudahkan pengguna jasa Bandara mendapatkan informasi.

"Kalau bisa sih dicampur agar yang lain dapat memahami," tututrnya.

Kepala Humas PT Angkasa Pura I, M Dimyati menuturkan, penggunaan Bahasa Jawa untuk pengumuman mulai dilakukan sejak 22 November 2017.

Penggunaan Bahasa Jawa tersebut merupakan perintah dari direksi untuk memasukkan bahasa setempat selain bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

"Sementara ini penggunaan bahasa lokal masih di daerah Jawa," jelasnya.
Ia mengatakan tujuan penggunaan bahasa lokal di Bandara untuk memfasilitasi pengguna Bandara dalam memperoleh informasi. Selain itu melestarikan dan memunculkan bahasa daerah.

"Disamping itu untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak muda untuk mempelajari Bahasa Jawa," tandasnya. (tribunjateng/cetak/rtp)