Begini Dampak Ekonomi Kampung Pelangi Semarang bagi Warganya
Mendapat masukan dari pengunjung Kampung Pelangi, dia menyediakan beberapa jenis makanan ringan.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keberadaan Kampung Pelangi di Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jateng, membawa dampak besar bagi warga.
Selain mengubah wajah kampung yang kumuh menjadi bersih, perekonomian juga meningkat dari kegiatan membuka usaha berupa warung.
Ani Prawoko, warga RT 1 RW 3, Kelurahan Randusari, semula ibu rumah tangga.
Dalam memenuhi kebutuhan keluarga, dia hanya mengandalkan penghasilan suaminya yang bekerja sebagai pegawai swasta.
"Sejak kampung kami diresmikan jadi Kampung Pelangi, saya membuka usaha warung. Lumayan untuk menambah penghasilan," kata Ani, Selasa (5/12/2017).
Semula Ani hanya berjualan minuman ringan.
Mendapat masukan dari pengunjung, dia menyediakan beberapa jenis makanan ringan.
Dari warung tersebut, Ani pernah mendapat pendapatan rata-rata per hari Rp 600 ribu.
Pendapatannya bertambah saat liburan sekolah.
"Kalau sekarang jumlah pengunjung sudah turun. Rata-rata per hari Rp 150 ribu. Kalau akhir pekan, bisa sampai Rp 300 ribu," jelasnya.
Pendapatannya cukup besar saat awal Kampung Pelangi diresmikan.
Seusai Lebaran tahun ini pada Juni lalu, jumlah pengunjung mulai menurun sehingga penghasilan warung ikut turun.
Warga lain, Darti, yang berjualan soto ayam di Kampung Pelangi juga ketiban berkah.
Dari hasil sekali jualan, dia mendapatkan uang sampai Rp 500 ribu.