Massa JMPPK Akan Menggelar Aksi Lanjutan Tolak Pabrik Semen di Pati
Massa dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) akan menggelar aksi lanjutan atas penolakan pabrik semen di Pati
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Massa dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) akan menggelar aksi lanjutan atas penolakan pabrik semen di Pati.
Rabu (13/12/2017) mereka menggelar aksi di halaman Kantor Bupati Pati. Perwakilan peserta aksi diizinkan untuk masuk kantor bupati guna audiensi.
Dalam audiensi, perwakilan peserta ditemui oleh Asisten I dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pati.
Bambang Sutiknyo, koordinator aksi JMPPK mengatakan, Bupati Pati Haryanto tidak bisa ditemui lantaran sedang ada tugas di Jakarta. Sementara Saiful Arifin Wakil Bupati Pati sedang umroh.
"Kami sudah sampaikan apa yang menjadi tuntutan kami kepada yang mewakili bupati," kata Bambang.
Seribuan peserta yang mengikuti aksi umumnya datang dari Kecamatan Sukolilo, Kayen, dan Tambakromo yang notabene masuk wilayah Pati selatan.
Dalam audiensi, kata Bambang, mereka dijanjikan akan ditemukan dengan Haryanto, Bupati Pati untuk membahas perizinan lingkungan untuk pabrik semen di Pati selatan.
"Pak Bupati katanya akan menemui kita. Kita tunggu saja. Sampai saja kalau tidak ditepati kita akan melakukan aksi lagi," kata dia.
Bambang menambahkan, saat audiensi dia menyampaikan tuntutan agar Bupati Pati tidak memperpanjang izin lingkungan pendirian pabrik semen. Dia mengatakan, izin tersebut sedianya telah habis pada 8 Desember 2017.

"Harapan kami, bupati tidak memperpanjang izin lingkungan untuk PT SMS. Sehingga harapan masyarakat untuk melestarikan Pegunungan Kendeng dapat terwujud demi keberlabgsungan kehidupan anak cucu," katanya.
Peserta mulai membubarkan diri setelah audiensi oleh perwakilan peserta selesai dilakukan.
"Yang pasti kami akan tunggu janji bahwa kami akan ditemui untuk menbahas tambang semen di Pati. Untuk aksi lanjutan akan kami bahas. Kami tunggu dulu katanya mau ditemui," katanya.
Sebelumnya, lanjut Bambang, pihaknya telah melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tangah pada Selasa (5/12/2017) kemarin.