Curanmor
Tahu Nggak? Belum Setahun Terjadi 359 Curanmor di Kota Semarang
Kasus pencurian kendaraan bermotor menjadi kejahatan yang paling banyak dilakukan selama tahun 2017 di Kota Semarang.
Penulis: rival al manaf | Editor: iswidodo
Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus pencurian kendaraan bermotor menjadi kejahatan yang paling banyak dilakukan selama tahun 2017 di Kota Semarang.
Dalam data angka kejahatan yang meresahkan tahun 2017 yang disusun Polrestabes Semarang Curanmor berada di urutan paling atas dengan 359 kejadian.
Jumlah itu jauh di atas kasus pencurian yang sebanyak 173, pengedaran narkoba 168 penangkapan, penganiayaan sebanyak 62 kasus dan pencurian dengan kekerasan 27 kasus, penipuan 59, pembunuhan 4, dan pemerkosaan 0.
"Curanmor memang masih mendominasi namun jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, sebenarnya mengalami penurunan karena kemarin ada 505 kasus," beber Kabag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna.
Dari data yang ia paparkan, hampir semua tindak kriminalitas menurun dari tahun 2016 kecuali narkoba dan pemerkosaan yang angkanya tetap.
Dari anatomi tindakan kriminalitas itu, Suwarna menjelaskan pencurian dan curanmor sering melanda pemukiman baik itu perumahan atau kos-kosan.
"Kejadiannya yang mendominasi antara pukul 03.00 hingga 06.00, jadi memang lebih sering dini hari, dan yang paling banyak kejadian curanmor di wilayah hukum Polsek Tembalang," imbuh Suwarna.
Terpisah, Kapolsek Tembalang, AKP Budi Rahmadi menanggapi data tersebut menyatakan pihaknya akan memperbanyak patroli rutin di wilayah hukumnya.
"Selain itu yang jelas mensosialisasikan pentingnya mencegah pencurian dengan menambah pengaman ganda, memberi portal jam malam, di kos-kosan kepada penghuni kos," bebernya.
Menurutnya pencurian memang paling sering terjadi di tempat kos. "Kenapa? ya para penghuninya banyak yang lengah, saat patroli saya juga pernah mendapati beberapa motor tidak dikunci dan kontaknya masih menancap, alih-alih memasang kunci ganda," pungkasnya. (*)