Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penemuan Mayat

Tukang Pijat Kaget Saat Masuk Kamar Lihat Korban sudah Telentang

Penemuan sesosok mayat di Hotel Tribuana gegerkan warga Bandungan, Rabu (20/12/2017) sekitar pukul 10.00.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: iswidodo
tribunjateng/amanda/ist
Penemuan sesosok mayat di Hotel Tribuana gegerkan warga Bandungan, Rabu (20/12/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Amanda Rizqyana

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Penemuan sesosok mayat di Hotel Tribuana gegerkan warga Bandungan, Rabu (20/12/2017) sekitar pukul 10.00.

Mayat pria itu ditemukan di Hotel Tribuana 3 kamar no 26 berlokasi di RT 4 RW 7 Kelurahan Bandungan.

Teridentifikasi sebagai RB kelahiran 1961 warga Kelurahan Ungaran Kecamatan Ungaran Barat.

Menurut hasil penyelidikan Polsek Ungaran, semula RB pesan kamar no 26 di hotel tesebut.

Ia berencana pijat. Dia pun pesan tukang pijat.

Datanglah SA (50) yang ditunjuk sebagai tukang pijat.

Baca: 5 Artis Indonesia Yang Punya Pinggul Besar Ini Bikin Para Pria Tak Berkedip, Siapa Dia?

Baca: Hotman Paris Unggah Video untuk Buaya Darat, Netizen Ini Tulis Komentar Pedas Sebut Akun Raffi Ahmad

Baca: Via Vallen Manggung di Liquid Semarang, Vyanisty dari Berbagai Kota Hadir

Dia masuk kamar dan mendapati korban sudah dalam keadaan telentang tak bernyawa.

Selain SA yang menjadi saksi ada pula Joko (56) dan Pratikno (64), karyawan Hotel tersebut.

Menurut keterangan Iptu Budi, Kapolsek Bandungan, hasil pemeriksaan luar dari tim dokter tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban.

"Jenazah sudah diserahkan pada pihak keluarga dan sudah diterima oleh anaknya," ujarnya.

Pada tahun 2016 lalu, juga ditemukan mayat seorang wanita yang merupakan tamu hotel di Bandungan Kabupaten Semarang , Minggu (3/1/2016) lalu.

Dugaan sementara, Desy Ayu Susanti (39) warga Rt 07 Rw 03 Kelurahan Singorojo Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara itu karena overdosis saat menghisap sabu-sabu.

“Selama ini, korban bernama Desy itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Semarang untuk menjalani proses autopsi. Hingga saat ini kami masih menanti hasilnya dari pihak dokter di RS Bhayangkara sembari meminta keterangan sejumlah saksi termasuk juga pihak pengelola Hotel Citra DewiBandungan,” kata Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Herman Sophian kepada Tribun Jateng, Senin (4/1/2016) pagi.

Berdasarkan data yang dihimpun, Desy menjadi tamu atau chec in di hotel yang berada di Jalan Gintungan Kecamatan Bandunganitu pada Sabtu (2/1/2016) sekitar pukul 19.00.

Dia datang bersama dua rekan lainnya yakni WW (54) warga Semarang dan Eko yang diketahui adalah warga Kabupaten Boyolali. Mereka menyewa dua kamar yakni Kamar Nomor 796 dan Nomor 977.

Minggu (3/1/2016) pukul 12.00 semestinya ketiga orang tersebut sudah harus check out, tetapi saat dihubungi melalui bagian resepsionis ke telepon yang terpasang di kedua kamar tersebut tidak direspon.

Hingga akhirnya beberapa petugas mencoba mendatangi kedua kamar tersebut. Saat diketuk pintu kamar pun tidak ada respon. Petugas pun berkoordinasi dan bersepakat untuk membuka paksa kedua pintu kamar tersebut.

“Yang berhasil dibuka terlebih dahulu adalah Kamar Nomor 976. Di sana mereka menemukan Eko sudah tidak sadarkan diri dan tergeletak di kamar tidur. Lalu di Kamar Nomor 977 terlihat Waluyo dalam kondisi serupa dan teman sekamarnya Desy sudah tidak bernafas. Para karyawan pun kemudian melaporkannya kepada kami pada sore harinya. Eko dan Waluyo dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa,” jelasnya.

Begitu pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian, lanjutnya, pihaknya pun segera menjalankan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan korban tewas Desy, segera dibawa ke RS Bhayangkara.

Dari hasil olah TKP yang dilaksanakan hingga dini hari tadi, dugaan sementara mereka overdosis seusai berpesta narkoba (sabu-sabu).

Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya minuman kemasan (soft drink), tas berisi bong, lima bungkus plastik klip yang biasanya untuk paket sabu, dan beberapa kulit buah durian.

“Selain memeriksa sejumlah saksi, kami juga akan mencari petunjuk lebih jauh melalui ponsel (telepon seluler) yang mereka miliki. Kondisi korban kritis, Waluyo saat ini masih berada di RSUD Ambarawa tetapi masih jalani perawatan intensif. Sedangkan Eko semalam telah dijemput pihak keluarganya dan dibawa ke Boyolali. Tetapi kedua korban kritis tersebut, masih dalam pengawasan ketat dari kami untuk pengembangan selanjutnya,” papar Herman. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved