Pilbup Kudus
Hartopo Maju, Akankah Suara PDI P Pecah?
Kader PDIP Kudus terpecah dalam memberikan dukungan pasangan calon pilbup. Secara resmi PDIP mengusung pasangan Masan-Noor Yasin.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kader PDIP Kudus terpecah dalam memberikan dukungan pasangan calon pilbup. Secara resmi PDIP mengusung pasangan Masan-Noor Yasin.
Namun Hartopo yang merupakan mantan kader PDIP yang barusaja diberhentikan ikut maju mendampingi HM Tamzil.
Saat pendaftaran di KPU Kudus, Rabu (10/1/2018) sejumlah kader PDIP pun ikut mengantarkan.
"Itu tidak ada rencana. Bagi yang struktural tidak kami suruh untuk ikut," kata Hartopo di kantor KPU Kudus.
Alasan bagi kader PDIP yang masuk dalam struktural partai tidak diperkenankan ikut mengantar pasangan ini, karena hal itu akan berimbas pada sanksi organisasi yang akan dijatuhkan.
"Kemarin malam, perwakilan kader (PDIP) dari masing-masing kecamatan di Kudus mendatangi rumah saya. Mereka menyatakan dukungan kepada saya," tambahnya.
Bahkan, tambahnya, jika pihaknya mau memobilisasi massa dari PDIP, akan sangat luar biasa. Namun hal iti tidak dilakukan.
"Kami lebih memilih low profile saja. Untuk dukungan dari teman-teman PDIP tidak bisa kami bendung. Busa ditanya apakah mereka suruhan Pak Hartopo," ujar Hartopo.
Bahkan dia secara jelas mengatakan jika PDIP Kudus dalam pilbup kali ini pecah. Lantaran ada sebagian kader yang mendukung pasangan Masan-Noor Yasin, sedangkan sebagian lainnya mendukung Hartopo yang mendampingi HM Tamzil.
Sementara HM Tamzil mengatakan, majunya pasangan ini karena diusung oleh tiga partai, PKB, Hanura, dan PPP. Komposisi kekuatan tiga partai ini berjumlah 12 kursi di DPRD.
"Stelah pendaftaran kami akan fokus membentuk tim. Karena memang kami akan bentuk tim kalau rekomendasi partai sudah jelas," katanya. (*)