Sambut Pejabat Luar Negeri dengan Minum Darah Ular dan Debus, Aksi Kopassus Viral di AS
Di hadapannya, para Kopassus yang sudah terlatih menampilkan aksi-aksi mendebarkan.
Penulis: Suci Rahayu | Editor: Suci Rahayu
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suci Rahayu
TRIBUNJATENG.COM - Sekretaris Pertahanan AS, James Mattis berkunjung ke Jakarta, Indonesia pada 24 Januari 2018 lalu.
Dilansir dari daily Caller, Ia berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara untuk mempererat hubungan pertahanan antar negara.
Saat kunjungannya ke Jakarta, ia disambut oleh aksi Kopassus yang membuatnya geleng-geleng.
Di hadapannya, para Kopassus yang sudah terlatih menampilkan aksi-aksi mendebarkan.
Diantaranya adalah minum darah ular kobra, berjalan di atas bara api dan memecahkan balok beton dengan kepala.
Hal tersebut rupanya tak biasa ia lihat di AS sehingga membuatnya kagum sekaligus keheranan.
Ia bahkan terlihat menyeringai sepanjang pertunjukan.
Ia disambut dengan tabuhan genderang, aksi-aksi debus dan puncaknya ia disuguhi dengan aksi para Kopassus yang ditulis Daily Caller dengan "mencengkeram kepala kobra, menggigit kepalanya dan meminum darahnya."
Saat di pesawat menuju Vietnam ia mengutarakan kekagumannya.
"Ular tadi! Kau lihat? Cara mereka memegang ular-ular itu lalu mempontang-pantingkan mereka hingga mereka kelelahan lalu meminum darahnya. Saat tentara bisa melakukan hal-hal seperti itu, mereka pasti bisa melakukan hal yang lebih besar."
Keahlian meminum darah ular berguna bagi para tentara untuk bertahan hidup di hutan dengan pasokan air dan makanan yang minim.
Aksi para Kopassus ini kemudia viral di antara netizen Amerika Serikat.
Netizen AS banyak membicarakan hal ini di media sosial dan membagikan berita sambutan debus tersebut.
Banyak dari mereka yang menganggap aksi tersebut sebagai hal yang mengagumkan karena tentara Indonesia dapat berjalan di atas api dan memecah balok baton dengan kepala.
Meminum darah ular juga mereka bicarakan sebagai hal yang manly alias cowok banget.
Walaupun begitu tentu saja ada kontra yang datang dari aktivis penyayang binatang yang menyebut aksi membunuh ular teresbut keji dan tak terlalu penting.
Selain menampilkan atraksi tersebut di atas, Kopassus juga memamerkan hasil latihan mereka dalam menghadang teror dan serangan. (*)