Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Wanita Dicor

VIDEO! Hal Tak Terduga Awal Mula Penemuan Mayat Gadis Yang Dicor di Bak Kamar Mandi

Polisi terus melakukan penyelidikan. Mendatangi rumah Didik di Puguh untuk mencari barang bukti, Jumat sore.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Didik (28) diringkus Polres Kendal di tempat kosnya. Polisi lanjut penyelidikan dengan menggeledah rumah Didik di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang.

Sebelumnya dia diduga telah melakukan pembegalan di Desa Tampingan Boja, Jumat pagi.

Polisi terus melakukan penyelidikan. Mendatangi rumah Didik di Puguh untuk mencari barang bukti, Jumat sore.

Di rumah itu justru polisi menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor di bak mandi.

Mayat wanita cantik itu teridentifikasi sebagai FA (24) warga Desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal. 

Diduga F telah meninggal 6 hari sebelum ditemukan.

Setelah didesak akhirnya Didik mengakui telah mencekik F hingga tewas.

"Kami akan melakukan penelitian lebih mendalam dengan cara autopsi untuk mengetahui kematian korban tersebut. Dari keterangan tersangka wanita itu ia bunuh dengan cara dicekik hingga kehabisan napas," jelasnya.

Bak mandi itu dibongkar untuk kepentingan autopsi jenazah F.

Didik mengakui telah mengecor mayat F sampai tiga lapis agar tidak bau.

Namun tetap ketahuan polisi saat menggeledah rumah tersebut di Puguh Boja Kendal.

Sementara, motif Didik menghabisi nyawa F karena masalah utang piutang.

Hal itu diakui Didik yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban. Karena saat ditagih untuk membayar utang, korban malah mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, setelah menginterogasi Didik.

Namun demikian polisi masih mendalami motif tersangka.

Pasalnya ada dugaan hubungan istimewa antara F dan Didik.

F diduga semasa hidup sebagai pemandu karaoke di Boja.

Berdasar penelusuran Tribun Jateng, F mempunyai dua anak yang diasuh oleh ibunda F bernama S.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar telah menangkap Didik (28) pelaku pembegalan yang juga akui telah membunuh seorang wanita.

Didik sebelumnya ditangkap polisi karena melakukan aksi pembegalan Jumat pagi. Kemudian dia ditangkap polisi Jumat sore.

Saat polisi mencari barang bukti di rumah Didik di Puguh Boja Kendal, justru menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor dalam bak mandi, Jumat (23/2) sore.

Lokasi penemuan mayat itu di rumah Didik (28) yang merupakan pelaku pembegalan yang telah ditangkap Polres Kendal, Jumat siang. Kejadian pembegalan di desa Tampingan Jumat pagi.

"Kami akan melakukan penilitian lebih mendalam dengan cara autopsi untuk mengetahui kematian dari mayat tersebut. Dari keterangan tersangka wanita itu ia bunuh dengan cara dicekik hingga kehabisan nafas," jelasnya.

Aris mengatakan saat ini mayat telah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayagkara Semarang untuk otopsi lebih lanjut.

Dugaan sementara pembunuhan tersebut karena masalah hutang.

Diduga mayat itu telah meninggal enam hari lalu. Mayat dicor pakai semen hingga tiga lapis agar bau menyengat tidak mencuat.

Polisi pun bongkar bak mandi itu. Dan ditemukan mayat kondisi telanjang, hanya menyisakan pakaian dalam bagian atas.

Mayat wanita itu kemudian teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan kabupaten Kendal. Semasa hidup, wanita itu diduga kerja sebagai pemandu karaoke di tempat hiburan di Boja.

Mayat Fitri ditemukan dalam kondisi dicor di bak mandi di Puguh Boja Kendal oleh pelaku. Didik telah mengaku kepada polisi bahwa dirinyalah yang menghabisi nyawa Fitri.

Kemudian mengecor mayat Fitri di bak mandi di rumah Didik.

Ibu korban pembunuhan, Sumiyati tak bisa menahan rasa dukanya.

Dia dimintai keterangan di kantor polisi.

Sumiyati tak kuasa menahan tangis.

Sambil sesenggukan ibunda korban memberi keterangan kepada polisi.

Ia tak menduga putrinya menjadi korban pembunuhan.

Sumiyati menuturkan dirinya telah kehilangan anaknya sejak seminggu lalu.

"Saat itu ada yang menjemput anak saya. Saya juga tidak mengenal siapa orang yang menjemput anak saya," kata Sumiyati, Jumat (23/2/2018) di kantor polisi.

Ia pun langsung menghindar dari wartawan saat diwawacarai lebih lanjut.

Kasus pembunuhan terhadap Fitri terungkap justru bermula dari penangkapan begal.

Begal yang ditangkap adalah Didik.

Didik (28) diringkus Polres Kendal di tempat kosnya setelah membegal orang di desa Tampingan kecamatan Boja Kendal, Jumat pagi.

Kemudian polisi menangkap Didik Juamt siang lanjut penyelidikan dengan menggeledah rumah Didik di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang.

Di rumah itu justru polisi menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor di bak mandi.

Mayat wanita cantik itu teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan kabupaten Kendal. Fitri diduga semasa hidup sebagai pemandu karaoke di Boja. Fitri tidak lain adalah anak Sumiyati yang telah hilang enam hari silam. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved