Pembunuhan Wanita Dicor
Tahu Istrinya Dibunuh Secara Keji dan Dicor Semen, Ini yang Dilakukan Suami Fitri Anggraeni
Devita Tsabila Mukaromah (5), anak dari Fitri Anggraeni, wanita yang tewas dan jasadnya di cor di bak mandi saat ini dirawat oleh neneknya
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Devita Tsabila Mukaromah (5), anak dari Fitri Anggraeni, wanita yang tewas dan jasadnya di cor di bak mandi saat ini dirawat oleh neneknya.
Anak yang masih sekolah di bangku Taman kanak-kanak ini nampak tegar meskipun ia harus kehilangan ibunya diusia yang masih sangat muda.
Biasanya anak seusia dirinya merasakan masa-masa yang dipenuhi kasih sayang orang tua. Namun tidak bagi dirinya.
Meski demikian ia nampak aktif layaknya anak-anak pada umumnya.
Saat di temui Tribun Jateng, dirinya tengah bermain-main dengan kawan sebayanya di lingkungan rumahnya.
Tak nampak raut muka murung ataupun sedih yang terpancar dari wajah lugunya itu
"Dirinya sudah tahu kalau ibunya sudah tidak ada. Dan dia merupakan anak yang sangat tegar," ujar Sumiayati, Neneknya beberapa waktu yang lalu.
Lantas bagaimana dengan suami Fitri?
Ia menceritakan bahwa Anaknya, Fitri Anggraeni telah berpisah ranjang dengan suaminya dua tahun yang lalu.
Hal itu membuat anaknya dan cucunya tinggal bersama dirinya.
"Suami anak saya mengalami depresi sehingga dia dan anak saya berpisah, namun saat ini dia sudah menjalani pengobatan," terangnya.
Sewaktu mendapatkan kabar kematian Fitri, suami Fitri sempat melayat di rumahnya dan bertemu dengan cucunya.
"Sehabis itu suami anak saya langsung pulang ke Mijen," jelasnya.
Meskipun cucunya masih memiliki ayah namun ia akan tetap merawat cucunya hingga dewasa nanti.
Sebelumnya diberitakan, penemuan mayat wanita, Fitri Anggraeni (24) di dalam bak mandi yang telah dicor dengan semen di sebuah rumah di desa puguh, Boja, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2018), menghebohkan publik.
Warga masih sulit percaya kenapa pelaku, yakni Didik Ponco tega melakukan hal keji semacam itu.
Zaenuri, tetangga pelaku menggambarkan suasana saat proses evakuasi korban dari lokasi kejadian perkara.
Ia menjelaskan saat bak mandi itu dibongkar, korban ditemukan dengan kondisi kepala tertutup dengan plastik dengan posisi terlentang dan tangan terikat.
"Saat ditemukan korban sudah di dasar Bak dan badannya dipenuhi pasir dan semen," tandasnya.
Saat ini, rumah Didik Ponco masih dikelilingi garis polisi.
Rumah yang berada di desa puguh, boja itu sering didatangi oleh warga sekitar.
Nampak beberapa tetangga Didik mengintip lokasi penemuan jasad Fitri dari luar garis polisi.
Nampak beberapa warga menunjukkan ekspresi ngeri saat melongok kamar mandi yang dijadikan Didik mengubur dan mengecor jasad Fitri.
Saat ditemukan, diduga mayat Fitri telah meninggal tujuh hari lalu. Mayat dicor semen hingga tiga lapis agar bau tidak menyengat

Polisi pun membongkar bak mandi itu, dan menemukan mayat dalam kondisi yang cukup mengenaskan.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi telanjang, hanya menyisakan pakaian dalam bagian atas.
Berikut empat fakta pembunuhan Fitri:
1. Pelaku pembunuh Fitri merupakan seorang begal
Didik (28) diringkus Polres Kendal di tempat kosnya. Polisi lanjut penyelidikan dengan menggeledah rumah Didik di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang.
Sebelumnya dia diduga telah melakukan pembegalan di Desa Tampingan Boja, Jumat pagi.
Polisi terus melakukan penyelidikan. Mendatangi rumah Didik di Puguh untuk mencari barang bukti, Jumat sore.

Di rumah itu justru polisi menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor di bak mandi.
2. Fitri Berprofesi Sebagai Pemandu Karaoke
Korban yang bernama Fitri Anggraeni (24) merupakan warga desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal.
Fitri dikenal sebagai seorang pemandu lagu di salah satu tempat karaoke di Boja.
Korban sudah memiliki dua anak yang selama ini diurus oleh sang ibunda, Sumiyati.
3. Motif Pembunuhan Fitri Karena Hutang Piutang
Setelah diinterogasi, Didik mengaku menghabisi nyawa Fitri karena masalah hutang piutang.
Didik nekat karena saat menagih menagih utang ke Fitri, perempuan ini mengeluarkan kata-kata kasar kepadanya.
"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban. Karena saat ditagih untuk membayar hutang, korban malah mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar.
Meski Didik mengaku permasalahan karena hutang piutang, polisi tetap terus mendalami motif tersangka dan keterlibatan orang lain.
Pasalnya ada dugaan hubungan istimewa yang dijalin Didik dan Fitri.
4. Fitri Dibunuh dengan Cara Dicekik
Setelah didesak polisi akhirnya Didik mengakui telah mencekik Fitri hingga tewas.
"Kami akan melakukan penelitian lebih mendalam dengan cara autopsi untuk mengetahui kematian korban tersebut.
Dari keterangan tersangka wanita itu ia bunuh dengan cara dicekik hingga kehabisan nafas," jelas Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar. (*)