Misteri 'Kapal Hantu' Berisi Kerangka Mayat Manusia yang Terdampar di Perairan Jepang Terungkap
Namun, kapal-kapal tersebut sudah rusak, bahkan tidak memiliki sistem navigasi maupun mesin modern.
Menurut AFP, seperti laporan BBC, 2017 adalah tahun ketika sebagian besar orang, sebanyak 40 orang, telah diselamatkan dari kapal yang tiba di pantai di Jepang.
Pertanyaannya, siapakah orang-orang ini, pembelot atau mata-mata?
Dilaporkan bahwa para pelaut ini bisa jadi sejumlah pembelot yang berusaha menyeberangi laut Jepang untuk melarikan diri dari rezim mereka di Pyongyang, Korea Utara.
Namun, para kru kapal yang ditemukan masih dalam keadaan hidup malah meminta untuk dikirim kembali ke Korea Utara.
Jika mereka benar-benar pembelot, maka mereka akan mencoba pergi ke Korea Selatan.
Rute ke Jepang memang lebih berbahaya daripada Korea Selatan.
Maka, gagasan yang mengira para pelaut itu adalah mata-mata bisa saja tidak benar.
Bisa jadi karena semakin ketatnya sanksi internasional, rezim Kim Jong-un berada di bawah tekanan besar untuk meningkatkan pertanian dan persediaan makanan mereka.
Mencari keuntungan lebih banyak kemungkinan besar menjadi alasan bagi para pekerja untuk mengambil peluang apapun.
Di Korea Utara, adalah hal yang biasa apabila para pekerja dapat menyimpan surplus/keuntungannya setelah mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Jadi, sistem kredit surplus swasta inilah yang dikatakan menjadi alasan lain mengapa beberapa pekerja mengambil peluang mencari rezeki di laut. (Rizkianingtyas Tiarasari)
