Di Semarang, David Beckham Blak-blakan Pernah Jadi Korban Bully
David Beckham bertemu dengan dua siswa SMPN 17 Semarang dan menceritakan bahwa ia juga pernah jadi korban bully.
Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, I. Awaliyah Pimay
TRIBUNJATENG.COM - Kunjungan David Beckham ke Semarang memang menarik perhatian masyarakat.
Kunjungannya ke Semarang adalah untuk bertemu dengan anak-anak yang mengalami kekerasan dan intimidasi atau menjadi korban bullying di kelas.
Saat berkunjung ke SMPN 17 Semarang, Beckham menemui Sripun dan Ego.
Sripun memimpin teman-teman sekolahnya mencegah perundungan kepada sesama pelajar.
Beckham juga menyempatkan diri untuk bermain sepakbola bersama murid-murid.
Selain itu mengabadikan momen bersama guru dan masyarakat dengan berfoto juga tak dilewatkan suami dari Victoria Beckham ini.
Melalui video yang dirilis di halaman resmi UNICEF, saat berbincang dengan Sripun, David menjelaskan bahwa yang terpenting adalah pertemanan.
"I wrote, I want to change the attitude of the people that bullied at this school. Friends are important."
"Saya menulis saya ingin mengubah perilaku siswa yang menjadi korban bully di sekolah ini. Pertemanan itu penting."
Dalam video berdurasi lebih dari empat menit itu, Beckham menceritakan masa mudanya yang dihabiskan untuk bermain bola.
Beckham tidak tertarik untuk pergi keluar dengan teman-temannya.
"I was very focus on football and I didnt wanna go out with my friends the cool kids."
"Aku hanya fokus dengan sepakbola dan tidak ingin pergi keluar bersama teman-temanku. (Temanku) anak-anak yang keren."
Kemudian duta kehormatan UNICEF ini membeberkan cerita ketika ia menjadi korban bully.
Saat itu ia masih kecil, Beckham memilih bungkam ketika dirinya dibully.
"When I was bullied I didnt tell anybody wihich is the wrong thing to do. The right things to do is telling my teachers or my parents but I was afraid so I didn't tell anybody."
"Ketika aku dibully, aku tidak memberitahu siapapun yang mana itu adalah hal yang salah. Seharusnya aku memberitahu guru-guruku, orangtuaku tapi aku takut jadi aku tidak memberitahu siapapun."
Beckham kemudian meminta Sripun menceritakan bagaimana teman-teman sekolah membully-nya.
Sripun kemudian menceritakan dirinya yang menjadi korban bully oleh temannya sendiri.
Selesai bercerita Sripun menuturkan bahwa semenjak adanya agen perubahan, bullying dianggap sebuah masalah yang harus diselesaikan.
Saat membuat konten Instagram Story, Sripun bertanya: "Apakah kakak David pernah dibully?"
"Yes I was bullied when I was young for being quiet." jawabnya.
"Iya. Aku pernah dibully ketika aku masih muda karena aku diam."
Keduanya kemudian mendatangi rumah Ego.
Ego juga siswa SMP N 17 Semarang.
Melalui video itu, Beckham kemudian meyampaikan rasa bangganya kepada Ego dan Sripun yang sudah menjadi agen perubahan.
"Ini bagus untuk memiliki teman baik. Aku sangat bangga ketika datang karena dua orang seperti kalian sangat penting dan ini bermafaat untuk mengatakan bahwa ada dua orang, lebih dari dua anak muda yang membuat perubahan."
Beckham bahkan mengatakan bahwa Sripun dan Ego merupakan orang yang spesial karena sudah membantu orang lain.
"Dan melihat dari hal-hal sulit yang sudah kalian lewati kemudian kalian membantu orang lain, itu sangat spesial."
Di akhir durasi, Beckam berkata "I love children, so cute."
"Aku menyukai anak-anak mereka lucu. (*)