Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kompol Fahrizal Mengaku Tak Menyesal Tembak Adik Iparnya dan Todong Ibunya, Ada Apa Ini?

Saat kami tanya apakah menyesal karena telah melakukan pembunuhan terhadap adik iparnya, santai ia menjawab tidak

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Personel Brimob Sumut menggiring tersangka Kompol Fahrizal (tengah) saat gelar kasus di Mapolda Sumut, Medan, Kamis (5/4/2018). Fahrizal menembak adik iparnya sendiri bernama Jumingan hingga tewas dan langsung menyerahkan diri ke Polsek setempat. 

Baca: FAKTA-FAKTA: Pembunuhan Sadis Purnawirawan TNI AL Sehabis Salat Magrib: Kronologi Hingga Jejak Darah

Saat ditanya apakah tersangka dalam pengaruh narkoba, Kapolda mengatakan hasil tes darah sementara masih negatif.

"Saat tiba di Sumut, tersangka membawa senjata api berisi 6 butir peluru. Ia menghabiskan peluru itu. Tiga ditembakkan ke bagian kepala dan tiga lagi di bagian kemaluan korban," kata Kapolda.

Kapolda menambahkan ada satu hal menarik saat tersagka Fahrizal diinterogasi Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto.

Baca: Lebaran Tahun Ini, Tol Batang-Semarang Dibuka Fungsional, Inilag 5 Gerbang Tolnya Yang Dibuka

Kompol Fahrizal mantan Kasatreskrim Polrestabes MedanĀ 
Kompol Fahrizal mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan  (TRIBUN MEDAN)

"Saat kami tanya apakah menyesal karena telah melakukan pembunuhan terhadap adik iparnya, santai ia menjawab tidak. Diduga ada problem di dalam lingkungan keluarga, yang terus kami coba dalami," ujar Paulus Waterpauw.

Kompol Fahrizal baru empat bulan menduduki jabatan sebagai Wakapolres Lombok Tengah, NTB. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Kompol H Lalu Salehuddin.

Pada akun Facebook, Kompol Fahrizal menuliskan status pulang ke Medan bersama istrinya. Ia sempat mengunggah foto saat berada di bandara.

Baca: Mantan Wakapolda Jateng dan Kapolres Kebumen Ini Segera Akan Menjadi Deputi Penindakan KPK

Dikira Suara Petasan

Warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, terkejut mengetahui kejadian itu.

Warga awalnya mengira suara tembakan adalah suara petasan.

"Aku pikir mercon, jadi nggak peduli. Habis salat tak enak badan, berbaring saja di rumah," kata Juraidah (75), warga sekitar.

Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP), namun ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.

Tidak hanya itu, dia juga mengaku lupa berapa kali suara letusan. Namun suara itu terdengar begitu keras.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved