Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ngopi Pagi

TAJUK:Pekan Berdarah di Kasta Tertinggi

Kompetisi di kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2018, telah memasuki pekan keempat. Sejumlah 33 laga telah bergulir.

Penulis: m nur huda | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/bram/cetak
Tajuk ditulis oleh wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda 

Oleh M Nur Huda

Wartawan Tribun Jateng

TRIBUNJATENG.COM - Kompetisi di kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2018, telah memasuki pekan keempat. Sejumlah 33 laga telah bergulir.

Di pekan ini pula, peristiwa berdarah mewarnai kompetisi. Baik di dalam maupun di luar stadion yang melibatkan suporter.

Sabtu (14/4) dini hari, Bonek terlibat bentrok dengan warga di Solo usai mendukung Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, DIY, Jumat (13/4).

Total Bonek yang masuk ke RSUD dr Moewardi ada 11 orang. Satu meninggal, satu lagi masih kritis di rumah sakit, sisanya rawat jalan. Bonek yang meninggal berinisal M, warga Waru Sidoarjo, berusia 17 tahun.

Menurut penuturan saksi, Anggun Yulianto, yang ikut dalam truk bersama para korban, seperti dilansir dari Tribun Jatim, bentrok dipicu adanya oknum Bonek yang sebelumnya melakukan penjarahan kios-kios di Solo.

Warga pun tersulut emosi dan meluapkan kemarahan pada rombongan Bonek lain yang melintasi Solo.

“Sebelumnya memang ada rombongan yang menjarah di sana, tetapi imbasnya kepada kami,” ujarnya.

M awalnya di atas truk, namun karena adanya lemparan batu bertubi-tubi, akhirnya terjatuh dan langsung dihajar secara brutal oleh massa.

Hari berikutnya, kerusuhan suporter terjadi di dalam stadion saat laga Arema FC Vs Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (15/4) malam.

Ratusan suporter Arema FC merangsek memenuhi lapangan jelang akhir pertandingan. Dari insiden ini, banyak korban berjatuhan, dan kebanyakan adalah suporter wanita.

Selain itu, pelatih Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez, juga mengalami luka di kepalanya. Para pemain Persib dievakuasi aparat menggunakan kendaraan lapis baja.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji mengklaim, rusuh dipicu kekecewaan suporter pada keputusan wasit yang dinilai merugikan tim mereka. Terlebih timnya belum pernah menang dalam empat kali berlaga di Liga 1 2018.

Apapun alasannya, ulah suporter merangsek ke dalam lapangan saat pertandingan tak bisa dibenarkan dari sisi mana pun.

Dalam kasus perilaku suporter, pengurus kelompok suporter menjadi kunci. Baik peristiwa di luar stadion yang berkaitan dengan laga, maupun di dalam stadion.

Memang tak mudah mengoordinasi massa dalam jumlah besar, namun sebagai pengurus tentu memiliki tanggungjawab mengondisikan pengikutnya melalui masing-masing koordinatornya.

Sebab, ulah negatif suporter berdampak buruk pada nama baik kelompoknya, klub, juga pada masyarakat yang memiliki hak untuk nyaman atas keberadaan suporter.

Sementara itu, PSIS Semarang saat menjamu PSMS Medan, Minggu (15/4), di Stadion Moch. Soebroto Magelang, sukses meraih kemenangan dengan skor 4-1, dan posisi klasemen meroket.

"PSIS telah bangkit sebagai tim besar. Dan hari ini adalah pembuktiannya," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

PSIS memiliki dua suporter fanatik, Panser Biru dan Snex diharap juga mampu memberi energi positif. Bukan hanya di lapangan ketika tim kesayangannya berlaga, namun juga moral ketika di luar stadion.

Putaran pertama musim ini masih akan berlangsung sampai Juli 2018. Jangan sampai peristiwa berdarah yang melibatkan suporter terulang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved