Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Petualang: Ferdinand Magellan Tewas di Filipina, Paksa ABK Emut Sepatu Kulit karena Kelaparan

Dalam sebuah pertempuran di Pulau Mactan, Magellan terkena panah beracun dan tewas ditinggalkan rekan-rekannya

wikipedia
Ferdinand Magellan 

TRIBUNJATENG.COM - Setelah menjelajahi tiga perempat dunia, pelaut Portugal Ferdinand Magellan akhirnya menemui ajal dalam pertempuran melawan suku asli Filipina di Pulau Mactan pada 27 April 1521.

Awal Maret 1521. kapal-kapal yang dipimpin Magellan membuang jangkar di Pulau Cebu dan sang penjelajah bertemu dengan kepala suku setempat.

Setelah sang kepala suku sepakat untuk memeluk agama Kristen, dia membujuk Magellan dan anak buahnya membantu dia untuk menaklukkan suku saingannya di Pulau Mactan.

Dalam sebuah pertempuran di Pulau Mactan, Magellan terkena panah beracun dan tewas ditinggalkan rekan-rekannya yang memilih mundur.

Magellan, seorang bangsawan Portugal, sudah berperang untuk negaranya melawan dominasi Muslim di Samudera Hindia dan Maroko.

Setelah berpartisipasi dalam sejumlah pertempuran penting, pada 1514 Magellan meminta Raja Manuel untuk menaikkan uang pensiunnya.

Namun, permintaan ini ditolak karena raja mendengar rumor bahwa Magellan melakukan perbuatan tercela saat memimpin pengepungan di Maroko.

Pada 1516, Magellan kembali mengajukan permintaan yang sama dan lagi-lagi ditolak Raja Manuel.

Ferdinand Magellan
Ferdinand Magellan (wikipedia)

Penolakan kedua ini membuat Magellan memutuskan untuk pergi ke Spanyol pada 1517.

Di negeri tetangga Portugal itu dan menawarkan jasanya itu Raja Charles I yang kemudian bergelar Kaisar Tahta Suci Charles V.

Pada 1494, di bawah pengawasan Paus Alexander VI, Portugal dan Spanyol mengakhiri sengketa terkait penemuan tanah baru di Amerika dan tempat lain.

Kedua negara adikuasa di zamannya itu kemudian sepakah "membelah dua" dunia dan membaginya di antara mereka.

Sebuah garis demarkasi disepakati di Samudera Atlantik. Sehingga semua tanah yang ditemukan di sisi barat garis ini menjadi milik Spanyol dan sisi timur menjadi milik Portugal.

Sehingga, Amerika Selatan dan Tengah menjadi jajahan Spanyol, dengan pengecualian Brasil, yang ditemukan pelaut Portugal Pedro Alvares Cabral pada 1500.

"Penemuan" Portugal lainnya di awal abad ke-16 antara lain Kepulauan Maluku yang kaya rempah, ternyata membuat Spanyol iri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved