jemaah haji
Ternyata Khudori dan Nurrudin Sering Naik Sepeda Ziarah Makam dan Pesantren di Jawa
Tekat kedua orang tua ini pun menimbulkan beragam tanya di benak masyarakat. Apakah mereka tidak punya kemampuan finansial
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Amir percaya Khudori sudah berpengalaman menaklukkan perjalanan dengan mengayuh sepeda.
Kehidupan Khudori selama ini memang tak pernah terpisahkan dengan sepeda tuanya.
Ia kerap melakukan perjalanan jauh bersama teman-temannya menggunakan sepeda.
Tetapi perjalanannya itu bukan sekadar melampiaskan hobi layaknya "Goweser".
Ia punya misi khusus dalam setiap perjalanannya itu, antara lain untuk berziarah ke makam tokoh tertentu, maupun berkunjung ke pondok pesantren di berbagai daerah.
"Dia ziarah kemana, pondok pesantren mana, ke Semarang, Cilacap, Jawa Barat sukanya begitu, ngontel. Tidak sendiri, sama teman-temannya,"katanya
Ia hanya bisa berharap, warganya itu selamat sampai tujuan hingga kembali berkumpul dengan keluarganya di rumah.
Ia juga mendoakan Khudori lancar dalam pelaksanaan ibadah hajinya nanti.
Mereka ternyata tak berangkat hanya berbekal nekat.
Keduanya sudah merencanakan betul perjalanannya ke tanah suci. Jauh sebelum ini, mereka rela bolak balik Kebumen-Cilacap untuk mengurus kelengkapan dokumen keimigrasian.
Dua pria itu dipastikan telah memegang paspor yang dikeluarkan kantor imigrasi Cilacap, Desember 2017 lalu.
"Sudah lengkap, paspor sudah dikeluarkan kantor Imigrasi Cilacap,"kata Ade Septiany, Kepala sub seksi komunikasi keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap. (*)