Mudik Lebaran
Ini Dia Jalur-jalur Alternatif yang sedang Disiapkan Pemkab Banyumas
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas mempersiapkan 26 ruas jalan kabupaten sebagai jalur alternatif pada masa mudik 2018 nanti.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas mempersiapkan 26 ruas jalan kabupaten sebagai jalur alternatif pada masa mudik 2018 nanti.
Jalur alternatif tersebut terhubung dengan jalan provinsi atau jalan nasional yang menjadi jalur mudik utama. Jalur alternatif tersebut disiapkan untuk mengurai kemacetan pada jalur mudik utama.
Di antara persiapan yang dilakukan, DPU melakukan pekerjaan pemeliharaan atau penambalan jalan berlubang di jalur alternatif demi kenyamanan dan kelancaran pemudik.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPU Banyumas Achmad Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya masih memgerjakan proyek pemeliharaan di beberapa ruas jalan kabuapaten, antara lain, ruas jalan Cingebul Lumbir-Karangpucung, Lumbir-Paningkapan-Gumelar.
Kemudian ruas jalan kabupaten dari Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Kemranjen ke arah selatan sampai perbatasan Cilacap, dan ruas jalan Melung Kedungbanteng-Baturraden Banyumas.
"Pekerjaan tahap pertama sudah selesai sekitar 80 persen,"katanya, Minggu (3/6).
Selesai di ruas jalan itu, pekerjaan akan dipindah ke ruas jalan kabupaten lain yang biasa jadi lintasan pemudik, antara lain ke ruas jalan Sokaraja Wetan-Jembatan Linggamas perbatasan Purbalingga.
Sebagian jalan di ruas itu telah dibeton.
Tetapi masih ada beberapa titik jalan lama yang masih membutuhkan pemeliharaan, termasuk jalan aspal sebelum jembatan Linggamas yang beberapa titik muka jalan belum rata.
"Kalau jalur alternatif Legok Pekuncen-Karang Tengah sudah selesai dan siap dilalui,"katanya
Achmad memastikan, mulai H-7 lebaran, seluruh jalan kabupaten siap dimanfaatkan para pemudik yang ingin menggunakan jalur alternatif untuk perjalanannya.
Meski pada hari itu, belum tentu seluruh proyek jalan selesai. Tapi ia memastikan, seluruh pekerjaan, baik selesai atau belum, harus dihentikan mulai H-7 karena saat itu lalu lintas pemudik mulai ramai.
Seluruh material proyek yang masih menumpuk di jalan juga dipastikan akan disingkirkan agar tidak mengganggu lalu lintas pengendara.
"Karena kontrak itu kan ada yang sudah, ada yang belum kontrak, yang masih lelang juga ada. Tapi H-7 seluruh pekerjaan harus dihentikan,"katanya
Untuk mempercepat penanganan peristiwa di jalan selama masa mudik, DPU akan menyiagakan alat berat berupa dua escavator, 3 dump truk, serta gergaji kayu (senso) untuk mengantisipasi pohon tumbang. Termasuk petugas piket atau operator alat yang ikut disiagakan. (*)