BNI Syariah Layani Penukaran Uang Pecahan baru hingga Kamis

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aktivitas yang sepertinya sudah umum dan seakan menjadi tradisi menjelang Lebaran, sebagian masyarakat berburu ke kantor perbankan atau lembaga jasa keuangan untuk melakukan transaksi penukaran uang pecahan baru.

Namun, sekadar informasi. Untuk transaksi penukaran uang baru di perbankan hanya akan dilayani hingga Kamis (7/6/2018) mendatang. Itu sesuai informasi yang disampaikan pihak Kantor Cabang Pembantu BNI Syariah Ungaran.

Kepada Tribunjateng.com, Senin (4/6/2018), Operation and Service Head (OSH) KCP BNI Syariah Ungaran M Afif Amirillah mengutarakan, sesuai ketentuan yang berlaku di pihaknya, transaksi penukaran uang pecahan tahun emisi baru tersebut hanya dilayani tiap Selasa, Rabu, dan Kamis.

“Secara kebetulan ini adalah pekan terakhir. Pekan depan atau mulai Senin (11/6/2018), kantor kami tutup. Sudah memasuki masa cuti bersama libur Lebaran Tahun 2018. Jadi, terakhir pelayanan khususnya penukaran uang hanya hingga Kamis besok,” terangnya.

Secara umum pula, lanjutnya, tidak ada syarat-syarat khusus dalam transaksi tersebut. Meskipun yang bersangkutan bukan merupakan nasabah BNI Syariah, bisa melakukan transaksi penukaran uang tersebut.

“Memang ada batasannya. Setiap nasabah atau masyarakat umum, hanya bisa menukar 1 ban (bendel). Mudahnya seperti ini. Misal mau menukar yang pecahan nominal Rp 5 ribu, hanya bisa totalnya Rp 500 ribu. Itu per orang dan juga per harinya,” jelasnya.

Afif menyampaikan, adapun untuk transaksi tersebut, nasabah atau masyarakat umum bisa secara langsung datang ke bagian teller di lantai II kantor BNI Syariah Jalan Diponegoro Nomor 222A Ungaran Kabupaten Semarang. Dilayani mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00.

“Sudah dua pekan terakhir ini semakin ramai yang melakukan transaksi tersebut. Jika dilihat dari catatan kami, yang paling banyak diburu pada tahun ini adalah uang pecahan nominal Rp 20 ribu hingga 38 persen dan Rp 10 ribu sebesar 35 persen dari total pecahan baru yang sudah keluar,” tuturnya. (*)