Mudik Lebaran
Contra Flow 12 Km di Tol Cikampek
Memasuki H-6 Hari Raya Idul Fitri, kondisi lalu lintas di Gerbang Tol Cikarang Utama, hingga Sabtu (9/6) sore, terpantau lancar.
TRIBUNJATENG.COM - Memasuki H-6 Hari Raya Idul Fitri, kondisi lalu lintas di Gerbang Tol Cikarang Utama, hingga Sabtu (9/6) sore, terpantau lancar. Namun pada pagi harinya sempat diberlakukan contra flow sepanjang 12 km karena terjadi penumpukan kendaraan.
Menurut Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, ada peningkatan lalu lintas di Tol Cikampek hingga 23 persen. "Dibandingkan hari biasa ada kenaikan 23 persen. Beberapa truk juga sudah dilarang untuk melintas sejak tadi Jumat malam, cuma beberapa masih bisa lewat seperti truk yang membawa BBM dan bahan pangan," ujar Budi di Gerbang Tol Cikarang Utama.
Dari hasil pandangan mata, hingga Sabtu sore terlihat berbagai kendaraan pemudik yang mendominasi ruas jalan tol di Gerbang Tol Cikarang Utama. "Kendaraan besar sudah dihentikan untuk lewat dua jalan tol yaitu tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Merak sejak 8 Juni," ujarnya.

Sempat diberlakukan contra flow pada pukul 08.50 WIB di Km 35 hingga 47 (12 km) arah Cikampek. Namun 40 menit kemudian, sekira pukul 09.40, contra flow tersebut diberhentikan karena lalu lintas di lokasi tersebut sudah kembali normal.
Kasatlantas Polres Karawang AKP Arman Sahti, mengatakan contra flow dilakukan untuk mengurai kemacetan seiring mulai meningginya volume kendaraan dari arah Jakarta. Kepadatan kendaraan terjadi akibat bottleneck atau penyempitan jalan di kilometer 38. Dari empat lajur menjadi tiga lajur.
Jumlah kendaraan yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama menuju Cikampek dan sekitarnya saat puncak arus mudik Lebaran 2018, diperkirakan mencapai 114.000 unit per hari.
General Manager Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan semula puncak arus mudik lewat Gerbang Cikarang Utama diperkirakan terjadi tiga hari menjelang Lebaran pada Selasa (12/6).
Namun setelah pemerintah memperpanjang cuti bersama, puncak arus mudik di area itu bergeser ke Sabtu alias enam hari sebelum Lebaran. "Puncak arus mudik lewat Gerbang Cikarang Utama, semula kita perkirakan berlangsung pada H-3 Lebaran Selasa (12/6), ternyata kini lebih cepat akibat penambahan cuti bersama," katanya.
Pada hari biasa jumlah kendaraan dari Jakarta yang menuju Pantura melalui Cikampek sebanyak 70 ribu unit per hari. Untuk mengantisipasi dampak lonjakan jumlah kendaraan, pengelola jalan tol memaksimalkan 20 pintu gerbang di Cikarang Utama berikut penambahan sepuluh mobile reader.
"Mobile reader ini berfungsi untuk mempercepat transaksi dan mengurangi antrean di gerbang tol," katanya. Kalau sampai terjadi kepadatan dan antrean panjang di gerbang Cikarang Utama, ia menjelaskan, pengelola jalan tol akan mengalihkan lalu lintas kendaraan lewat Gerbang Tol Cikarang Barat.
10 Titik Kemacetan
Raddy mengimbau pengguna jalan tol memastikan kondisi kendaraan mereka prima dan tubuh mereka fit untuk perjalanan panjang demi keamanan dan kenyamanan perjalanan. "Jika pengemudi lelah atau ngantuk lebih baik istirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan," katanya.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Royke Lumowa, Sabtu pagi memantau langsung kepadatan tol di Cibatu, Bekasi, Jawa Barat. Menurut Royke, sejak pagi tadi sudah terlihat peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju ke Cikampek.
Jenderal polisi bintang dua ini menuturkan ada peningkatan 18 persen volume pemudik dibandingkan hari biasanya. "Hari ini prediksi 99.000 kendaraan, sampai saat ini sudah 89.000, normalnya 75.000 kendaraan," kata Royke.
Royke menambahkan titik kemacetan ini menjadi satu di antara titik rawan kemacetan yang telah prediksikan sebelumnya. Ada 10 titik rawan kemacetan yang menjadi prioritas perhatian pada arus mudik 2018. (tribunjateng/cetak/tribunnetwork/tim)