KESAKSIAN TETANGGA! Tabiat Anak Pertama Korban Pembunuhan di Bugangan Semarang
asadnya ditemukan darah yang telah mengering di kediaman Ibundanya (Mak Heni) di Jalan Senjaya II no. 37, Kamis (21/6/2018).
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nasib nahas dialami oleh Debora Sriani Setyowati (50), warga Jalan Serayu III No. 4.
Jasadnya ditemukan darah yang telah mengering di kediaman Ibundanya (Mak Heni) di Jalan Senjaya II no. 37, Kamis (21/6/2018).
Ibu dari dua anak ini diduga telah meninggal dua hari lalu.
"Anak keduanya melihat ibunya terakhir keluar dari rumah Selasa sekitar pukul 08.00 WIB, saya melihat dia dibuntuti anak pertamanya di kediaman Mak Heni Selasa pagi itu," jelas Sayud, warga Jalan Senjaya II, Bugangan.
Dari keterangan beberapa tetangga korban, anak pertamanya ini sering memukuli ibunya.
"Kalau tidak diberi uang mukul, sedikit-sedikit kalau tidak dituruti ngamukan (cepat naik darah)," imbuh Sayud.
Beberapa warga di kediaman Mak Heni (ibunda korban) sudah hafal betul tabiat anak pertama Debora Sriani Setyowati.
Pasalnya korban sering bercerita mengenai sosok anak pertamanya yang bertabiat sering naik pitam jika tidak segera dituruti keinginannya.
"Mak Heni ini sudah tidak bisa jalan, ngomong masih bisa jelas namun agak tergagap-gagap," begitu penjelasan beberapa warga Jalan Senjaya II.
Sayud juga menambahkan jika anak pertama korban memutuskan tidak meneruskan sekolah menengah.
"Kira-kira usia anak pertama Debora 24 tahun, anak keduanya normal biasa saja tidak bertabiat naik pitam," Sayud menjelaskan.
Polres Semarang Timur langsung melakukan evakuasi sekitar pukul 19.00 WIB dan olah TKP usai mendapat laporan dari adik korban dan beberapa warga.
Sebelumnya diberitakan Debora Sriani Setyowati (50) dikenal sebagai sosok yang baik hati oleh warga setempat.
Para tetangga kaget ketika mayat Debora ditemukan tewas bersimbah darah di rumah ibunya, Kamis (21/6/2018) sore.
"Orangnya itu guru, dia baik sekali dan selalu ngurus mak Heni (ibunya) tiap hari," ujar keamanan komplek, Suyud.
Debi (sapaan akrab debora) ditemukan tewas di rumah ibunya di Jl Senjoyo II 37, Bugangan, Semarang.
Kondisi Debi bersimbah darah dengan luka di bagian kepala.
"Sebelum meninggal, Debi itu ya sering curhat sama saya soal anak pertamanya yang sering kasar ketika meminta uang kepadanya," imbuh Suyud.
Menurutnya, Debi tewas ditangan akibat dipukul oleh anaknya sendiri menggunakan besi.
"Itu mak Heni tahu kejadiannya, cuma tidak bisa apa-apa karna kondisi lumpuh dan berbicara agak sulit," paparnya.
Saat adik Debora membuka pintu rumah, jenazah Debora telah ditemukan mengeluarkan bau busuk di depan lorong kamar rumah ibunya.
Adapun jenazah Debora telah dibawa ke RSUP Dr Kariadi sekitar pukul 19.30 WIB. (*)