Pilih Bisa Orgasme atau Uang Rp 40 Miliar? Hal Ini Harus Dialami Wanita Ini
Ibu dua anak itu bercerita, dirinya terbiasa menikmati hubungan seksual secara teratur sejak usia 16 tahun.
Bahkan ia sempat mengalami peningkatan berat badan yang begitu drastis, sehingga ia harus menjalani operasi gastric bypass untuk menormalkan berat badannya kembali.
Operasi itu didanai oleh National Health Service (NHS), sebuah lembaga nasional yang menangani masalah kesehatan di Inggris.
Kemudian ia mendapat dukungan dari Cauda Equina Syndrome Association, sebuah organisasi yang diketahuinya secara tidak sengaja.
Ia mengajukan tunjangan hidup kepada negara karena kondisinya membuat ia tidak bisa bekerja.
Saat di persidangan, hakim yang menanganinya mengatakan ada sebuah organisasi pendukung penyakit yang dideritanya.
Pasalnya, istri dari teman hakim tersebut juga menderita penyakit itu pula.
Pada akhirnya, Ginny bergabung dengan CESA dan di situlah ia memutuskan untuk membawa kasusnya ke pengadilan.
Ia menggugat Norfolk and Norwich University Hospital NHS Foundation Trust, Norfolk Community Health, dan Care NHS Trust.
Ia beranggap lembaga dan dokter di sana telat mendiagnosa penyakit dirinya, yang berakibat fatal bagi kehidupannya.
Ginny menggunakan uang ganti rugi yang diterima untuk biaya hidupnya karena tidak bisa lagi bekerja.
Setelah pertarungan panjang di pengadilan, akhirnya Ginny memenangkan kasus itu, pada bulan lalu.
Ia mendapat ganti rugi sebesar 1,5 juta poundsterling atau Rp40 miliar, setelah dokter gagal mendiagnosa penyakitnya.
Ia baru didiagnosa terkena CES setelah mengalaminya selama 12 bulan, sebelum akhirnya menjalani operasi darurat.
Keterlambatan pengobatan menyebabkan kerusakan permanen pada pahanya, membuat ia tidak bisa merasakan lagi kesenangan berhubungan intim dan merusak kehidupan seksualnya.
“Jumlah uang yang mengubah kehidupan. Uang itu tidak membawa kembali kehidupanku seharusnya, tetapi uang itu akan membuat lebih mudah,” aku Ginny.
Dengan uang itu, Ginny bisa membangun rumah dan memberinya lebih banyak kemandirian.
Putranya, Leo (20 tahun) juga bisa kuliah dan ia bisa menghidupi dirinya sendiri.
Kesimpulannya, uang ganti rugi itu membuat ekonominya jadi stabil untuk masa depan ibu dan anak tersebut.
Nah, apa sih cauda equine syndrome (CES) itu?
CES adalah suatu kondisi serius di mana saraf-saraf paling bawah pada urat saraf tulang belakang menjadi menciut.
Gejala penyakit ini adalah: sakit pada punggung, mati rasa pada paha, dan kelumpuhan pada satu atau kedua kaki.
Selain itu pula, terasa sakit pada dubur, kehilangan kontrol pada perut dan kandung kemih, dan rasa sakit pada paha bagian dalam.
Jadi, bila anda merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera menemui dokter dan menjalani pindai MRI. (*)