Sendi Ditusuk Hingga Tewas Saat Hendak Beli Jamu Pegal
Dia merupakan korban penusukan oleh kawanan pemuda hingga mengakibatkan nyawanya melayang
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifwi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Nasib nahas menimpa pemuda bernama Sendi (26). Dia merupakan korban penusukan oleh kawanan pemuda hingga mengakibatkan nyawanya melayang.
Pemuda asal Desa Jojo, Kecamatan Mejobo ini sedianya hendak membeli jamu lantaran kecapaian setelah seharian bekerja membuat sumur. Nasib buruk menimpanya, jamu belum didapat malah mendapat amukan dari sekelompok pemuda.
"Pamitnya mau beli jamu karena dia capek dan pegal di Desa Sadang," kata Pangat kakak kandung korban, Senin (25/6/2018).
Dia berujar, rute yang dilewati oleh adiknya untuk menuju Desa Sadang, Kecamatan Jekulo bukan rute yang biasa dilewati. Korban memilih memutar lantaran rute biasanya sedang ada warga yang menggelar hajatan.
"Biasanya lewat utara, karena ada hajatan dia memilih lewat jalan timur," tutur Pangat.
Pangat menambahkan, seharian penuh adiknya bekerja membuat sumur di Desa Jojo hingga akhirnya membuat sang adik kelelahan malamnya.
Namun selang beberapa saat setelah sang adik pamit membeli jamu, sepupunya membawa korban pulang dalam keadaan perut berlumuran darah.
"Ternyata adik saya ditusuk," kata Pangat.
Sampai akhirnya dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Lantas korban setelah itu dibawa ke RS Aisyiyah Kudus. Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, korban pun dirujuk ke RSU Loekmono Hadi Kudus. Namun setelah beberapa jam, nyawa korban tidak tertolong.
Kejadian bermula saat korban berada di depan Balaidesa Jojo tiba-tiba segerombolan pemuda datang lantas nenghajar korban.
Dari video kamera pengintai yang beredar, korban tiba-tiba dihajar oleh kawanan pemuda. Tampak seorang pengendara mencoba melerai namun kawanan pemuda itu tetap saja memukuli korban.
"Tak tahu jika korban ternyata ditusuk, baru tahu setelah kawanan pemuda yang menukuli itu pergi. Korban tersungkur perutnya berlumuran darah perutnya," kata Ismail seorang saksi mata.
Menurutnya, sekelompok pemuda yang mengeroyok korban hingga akhirnya meninggal itu berjumlah sekitar tujuh orang. Mereka mengendarai empat sepeda motor. Sebelum pergi, mereka juga sempat menceburkan motor milik korban di sungai seberang Balaidesa Jojo.
Belum diketahui asal-muasal pengeroyokan yang menewaskan satu nyawa itu. Aparat kepolisian pun hingga kini masih mendalami kasus tersebut.
"Kami masih selidiki kasus tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agus Supriadi. (*)